"O Ron,"ratapnya pilu di hadapan jenazah itu.
***
Dua tahun ia tinggalkan perbukitan itu. Entah kemana ia lalui jalan hidupnya selama dua tahun itu. Gress kembali sebagai wanita yang berbeda.
Gubuknya masih sebagaimana dulu ia tinggalkan. Tetes darah yang kering masih tampak ia lihat walau sudah nyaris menyatu dengan tanah. Sebentar ia di sini.
Kudanya dipacu kencang. Ia singgah kemudian di kota. Tidak ada tujuan. Tujuannya hanya satu mencari Tom.
Tom masih ia ingat suaranya, dan samar wajahnya. Maka ia istirahat sebentar tanpa mencari tahu di mana Tom. Ia masuk ke suatu bar yang ada di kota itu.
Satu porsi makanan ia pesan. Baru dua suap, datang seorang lelaki. Mencoba menggodanya. Gress tertawa mendengar ocehannya.
Ocehan itu semakin sering diucapkan makin ia ingat seseorang. Lelaki itu merasa mendapat jalan, semakin nekad untuk duduk di hadapan Gress tanpa permisi.
Katanya,"aku Tom, walikota di kota ini."
Seiring ia menyebut nama itu, satu kali letusan pistol hinggap dijidatnya. Lalu terjengkang satu meter. Mati.
Gress tersenyum puas. Diikuti mata ketakutan seisi bar. Ia tinggalkan kota kemudian tanpa ada yang mencegah. Kudanya kembali dipacu kencang untuk menjalani sisa hidupnya entah di mana.