Wanita itu menghentikan gerakannya kala mendengar bunyi langkah kaki, dan lelaki yang mendehem bersamaan bunyi kayu yang saling beradu.
"Ron?"katanya
"Ya honey,"balas Ron lembut dan perih hatinya
Ron kemudian merapat dan mendekati wanita itu, lalu ia genggam ujung jarinya yang seolah sedang meraba.
"Kaudatang lagi hari ini. Terima kasih."
"Iya sayang."
Ron memintanya dengan langkah kaki untuk dikuti wanita ini menuju hamparan tikar rotan di atas bale-bale yang biasa wanita ini habiskan waktunya.
Mereka berdampingan. Wangi bunga dirasakan oleh hidung wanita ini. Ia kenal aroma dari bunga yang dihembus semilir angin perbukitan.
Hatinya membuncah senang, senyumnya mengembang riang. Deretan baris putih giginya dibiarkan terbuka, meski tidak tertawa. Tipis bibir dan bangir hidungnya tidak Ron lepaskan dari tatapan matanya.
"Aku tahu ini mawar."
"Ya, bunga mawar yang indah dan wangi seperti dirimu."