Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gubuk Sunyi di Perbukitan

21 Oktober 2022   12:32 Diperbarui: 21 Oktober 2022   12:36 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wanita ini tidak biarkan bibirnya rapat mendengar pujian Ron. Ia luaskan senyumnya.

Ron takkuasa lagi mampu bertahan tatkala wanita yang selama ini dikenal dan disayangi ini meminta agar ia lekas menyerahkannya.

Ron kemudian menyerahkan bunga itu dengan mempertaruhkan dirinya.

"Terima kasih Ron, kau sungguh baik. Aku akan setia dan menunggumu untuk meminangku."

"Aku akan meminangmu kelak,"bisik Ron lembut.

Dari kejauhan Tom tersenyum senang bunga yang dititipkan pada Ron telah diterima dengan senyum terbuka dari wanita itu. Ia masih menunggu, lalu melambaikan tangannya pada Ron agar ia cepat kembali.

Ron melihat itu kemudian ia berkata pada wanita ini.

"Aku akan kembali tiga hari lagi seperti biasa, sayang."

"Baiklah. Aku akan menanti."

Bunga itu ditempatkan pada pas bunga yang ada di sudut rumah dekat bale-bale. Ron kemudian bergegas menuju Tom diiringi senyum wanita ini dari kejauhan.

Keduanya meninggalkan wanita yang diliputi kegelapan sekian lama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun