Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tetes Haru Air Mata Persahabatan

25 September 2019   00:57 Diperbarui: 27 September 2019   15:27 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Gini Vie, aku kok jadi malu untuk beli nasi uduknya. Lebih bagus lagi aku gak beli. Tapi aku mau bikin restoran saja yang ada menu ini. Biar sahabatku ini yang buat. Setuju ya mbak ayu?!Kata Indah yang tentu tidak perlu lagi minta persetujuan Tinah. Ia sudah yakin dengan apa yang dilakukan Tinah sahabatnya ini. Tinah hanya tersenyum, dan juga memastikan semoga niatnya itu cepat terwujud.

Dan, memang rumah makan dengan menu nasi uduk di antaranya itu tersohor kemudian. Siapa sangka juga persahabatan yang tulus dari Tinah maupun Tejo lakukan dulu itu  berbuah manis saat ini. Benar sebagaimana kata bijak, "Seorang sahabat yang mengerti air mata kamu jauh lebih berharga daripada banyak sahabat yang hanya tahu senyum kamu."

Sekian, dan salam persahabatan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun