Mohon tunggu...
Erulim Sihombing
Erulim Sihombing Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode TTS Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Peserta Didik Dalam Pembelajaran Matematika

13 Agustus 2023   21:52 Diperbarui: 13 Agustus 2023   22:05 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Metode pembelajaran yang sangat ditekankan dalam pembelajaran tuntas adalah pembelajaran individual, pembelajaran sejawat (pee instruction), dan bekerja dalam kelompok kecil. Berbagai metode (multimetode) pembelajaran harus digunakan untuk kelas atau kelompok. (Kunandar, 2007).

Guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok- kelompok belajar. Peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen, yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberitahu yang belum tahu, yang cepat menangkap mendorong temannya yang lambat, yang mempunyai gagasan segera memberi usul, dan seterusnya. (Trianto, 2007).

Teori Perkembangan piaget memperkuat pendapat di atas, yakni perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari tindakan.

Piaget yakin bahwa pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Sementara itu bahwa interaksi sosial dengan teman sebaya, khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran itu lebih logis.

Dari berbagai pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa tutor sebaya adalah sebuah proses belajar dengan difasilitasi oleh satu orang peserta didik atau lebih untuk membimbing peserta didik sebayanya yang mengalami kesulitan dalam belajar, sehingga interaksi antar peserta didik akan tumbuh dinamis, penuh kasih sayang, disiplin, dan memiliki komitmen belajar yang tinggi. Tutor sebaya dinamakan juga sebagai pembelajaran sejawat yang bekerja dalam kelompok- kelompok kecil.

2. Kriteria Dan Keuntungan Tutor sebaya

Salah satu empat pilar belajar yang ditetapkan UNESCO adalah learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu). Learning to do dapat terjadi manakala si pembelajar (peserta didik) difasilitasi untuk mengaktualisasikan kompetensi, bakat, dan minat yang dimilikinya. Penerapan metode tutor sebaya dalam pembelajaran akan mendukung pilar belajar tersebut di atas, jika peserta didik yang ditunjuk menjadi tutor memenuhi kriteria-kriteria tertentu.

Moh. Surya (1985), menyebutkan bahwa kriteria tutor sebaya adalah: 1) tutor membantu peserta didik yang kesulitan berdasarkan petunjuk guru, 2) peserta didik yang dipilih sebagai tutor hendaknya diperhatikan segi kemampuan dalam penguasaan materi dan kemampuan membantu orang lain, 3) dalam pelaksanaannya, tutor-tutor ini dapat membantu teman-temannya baik secara individual maupun secara kelompok sesuai petunjuk guru, 4) tutor dapat berperan sebagai pemimpin dalam kegiatan-kegiatan kelompok, dalam hal tertentu ia dapat berperan sebagai pengganti guru.

Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang ditunjuk sebagai tutor harus memenuhi kriteria tertentu, yakni peserta didik yang memiliki keunggulan kompetensi dibandingkan dengan peserta didik lain dikelasnya.

Selanjutnya Moh. Surya (1985) juga mengatakan bahwa keuntungan metode tutor sebaya adalah: 1) adanya suasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antara peserta didik yang dibantu dengan peserta didik sebagai tutor yang membantu, 2) bagi tutor sendiri sebagai kegiatan remedial yang merupakan kesempatan utuk pengayaan dalam belajar dan juga dapat menambah motivassi belajar, 3) bersifat efisien, artinya bisa lebih banyak dibantu, dan 4) dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri.

Dari pendapat tersebut di atas, disimpulkan bahwa metode tutor sebaya dapat menimbulkan sebuah penguatan (reinforcement) baik bagi peserta didik yang dibantu maupun peserta didik yang membantu dalam mengkonstruksi pengetahuan/konsep, karena tutor sebaya dibangun dengan jalinan kedekatan dan kasih sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun