Lampu mulai disorotkan ke gadis tersebut. Dan gadis tersebut memulai pidatonya,
"!!"Â
'Sepertinya dia sedang memberikan pidato. Tidak heran saya melihat Bapak tersebut dengan gadisnya, mereka sangat mirip' pikir diriku.
...
Setelah seremoni selesai, sebuah pesta diadakan. Ditambah band sekolah yang main, banyak orang berpindah ke tengah untuk menari dengan pasangannya.
"Pak, kamu harus pergi menemui putrimu! Jangan khawatirkan aku, aku akan baik-baik saja"
"Ya... kamu benar nak. Terima kasih! Terima kasih atas semua yang telah Anda berikan kepada saya! Aku...berharap aku bisa membalas budimu, tapi...tolong doakan yang terbaik untukku dan putriku!" sahut Bapaknya.
Beliau langsung pergi ke putrinya, tidak memberikan saya sebuah kesempatan untuk memberikan jawaban. Di saat itu saya merasa sedih dan air mata kembali keluar dari mataku. Dalam seluruh hidup saya, Bapak tersebut berperan sebagai sosok yang hebat dalam waktu 3 hari saja.Â
Dari jauh saya melihat Bapak dan gadis tersebut bertemu kembali. Keduanya penuh dengan air mata, tapi mereka merasa senang. Saya mendengar percakapan mereka sejelas cermin.
" ! . !"Â
"? ! ! ? !"