Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Datanglah Dokter Asing, Mampuslah Kebebasan Akademik

6 Juli 2024   05:45 Diperbarui: 7 Juli 2024   20:26 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah ini penanda omong kosong 'kampus merdeka'? Kita kembalikan jawabannya ke masing-masing pihak. Atau bukan sebuah masalah?

Akhirnya, critical thinking di kampus hanyalah bertepuk sebelah tangan.

Terus, apa juga capek-capek unjuk rasa. Di luar itu, wajarlah, sejumlah sivitas akademika dan dokter muda bentangkan poster dalam aksi unjuk rasa di depan halaman Fakultas Kedokteran, Unair. Mereka juga ada dalam kebebasan berekspresi dan berpendapat. Iyalah! Mereka melihat dan bersuara kritis karena ada sesuatu yang tidak beres. 

Jadi, bukan sekadar berkoar-koar di luar dan di ruang kosong sendiri.

Lebih dari itu, ada sesuatu "membonsai" kebebasan karena berbeda pendapat antara bawahan dan atasan. Terus, kampus milik siapa? Bapak Anda, keluarga Anda! Ayo apa alasannya? Mengapa Anda seenaknya mengatur ilmuwan kritis? 

Oke, berbeda pendapat itu sah-sah saja! Masakan berbeda pendapat dilampiaskan dengan pecat dekan. 

Ini ada apa? Atau begini. Tulis saja besar-besar di depan kampus, jika kampus itu milik menteri atau milik sang penguasa yang perkasa dan termulia di muka bumi. Ini tidak cukup. Ambil saja semua fakultas di kampus!

Saat Anda dalam posisi dekan dipecat lantaran menolak dokter asing praktik di Indonesia. Persis peristiwa kritisnya di Unair, titik dimana kebebasan akademik semestinya menjadi tradisi intelektual. Oleh karena itu, titik tolak dipecatnya dekan, mungkin ada baiknya diagnosa pertama kali ditujukan pada pihak yang "di atas angin." Jelas apa jelas?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun