Apa jadinya genosida dan pembersihan etnis seakan dianggap biasa-biasa saja oleh Israel. Sehingga teroris pun hanya milik individu dan kelompok masyarakat Palestina.
Sejauh ini, hak untuk membela diri Israel berlaku juga ketika label teroris ditujukan pada pejuang Palestina. Berbeda saat Hamas punya hak untuk bertahan disamakan dengan teroris. Selebihnya, teroris Israel adalah dongeng dan pepesan kosong, yang dihembuskan terutama dari anti Israel.
Ah, setiap tatapan pada aliran status dan obrolan yang menjurus ke label teroris mencuat di medsos ketika kita mengukur dan menilai dari mana kita berdiri. Akhir kata dengan satu saran. Teroris Israel dan teroris Hamas menurut versi masing-masing perlu nge-retwitt dan belajar pada teror dukun santet yang dibantai oleh massa saja tidak kalah ngerinya (sejenak saya tersenyum).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H