Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Teroris itu Bergantung di Mana Kita Berdiri

19 Mei 2024   21:12 Diperbarui: 3 Juli 2024   05:02 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ermansyah R. Hindi - Dokpri

Sebuah tayangan video dalam akun @AzzatAlsaleem menyebutkan bahwa gara-gara senjata ditemukan sebuah sekolah di Gaza serta-merta: "Hamas adalah organisasi teroris." Hanya karena senjata tergeletak di sekolah digiring dalam label teroris. Siapa tahu, jangan sampai pihak lain sengaja menaruh senjata di sekolah agar orang bisa percaya bahwa ada teroris. Betapa sensi permusuhannya paling menonjol.

Dalam video lain, Perdana Menteri Yunani Mitsotakis mengatakan di depan Erdogan dalam akun @Admeliorax: "Israel punya hak mempertahankan diri. Hamas adalah organisasi teroris."

Pernyataan yang sama tentang "Hamas adalah organisasi teroris, Israel punya hak untuk membela diri" juga mencuat di akun tersendiri. Kemudian, ada akun muncul dengan kalimat yang berbeda. "Seorang pria berusia 21 tahun dibunuh oleh teroris Hamas."

Sebetulnya, masih banyak komentar dan pernyataan yang serupa dalam akun yang berbeda. Untuk kebutuhan, hanya empat akun sumber rujukan yang sempat diberi catatan soal Hamas adalah teroris. Akun yang menyebut Hamas adalah teroris lebih kencang dan masif karena menguasai media termasuk medsos.

Di kala pagi, saya memandangi sebuah video dengan konten gerobak keledai menggotong dua mayat. Di jalanan beraspal berceceran darah tampak masih segar. Mayat yang tergeletak di atas gerobak keledai itu diiringi oleh seorang pemuda.

Orang-orang mungkin merasa kepo, sehingga menengok pada siapa gerangan mayat di atas gerobak yang sedang melewati jalanan. Dalam status Twitter, seseorang mengatakan (dalam huruf kapital): "Israel adalah Negara Teroris!" Lelaki di medsos itu juga menonton dan menyebarkan video dua mayat korban keganasan perang, dari serangan teroris.

Sehari sebelumnya, bunyi status di salah satu akun Twitter: "Israel secara ilegal menyerang Rafah sekarang. Israel adalah rezim teroris." Status tersebut muncul lantaran para pengungsi di Rafah ditembaki oleh penembak jitu. 

Orang-orang yang disorot oleh kamera video medsos lari berhamburan. Sebuah benda atau lebih dari angkasa biru jatuh di sebuah permukiman.

Di atas sebuah gambar Hitler, ada status dari akun Twitter wanita muda yang berbunyi: "Terorisme Israel sama Nazisme Israel." Menurut profil, wanita itu bertempat tinggal di Inggris. Dia mengirimkan status sebagai wujud solidaritas dan untuk mendukung perjuangan Palestina.

Berlalu satu dukungan tertulis di dunia maya, mengintip lagi bunyi status yang agak panjang. Dari pemilik akun Twitter bernama Furkan Gözükara sebagai Doktor komputer dan dosen kecerdasan artifisial tergugah atas nasib warga Palestina. 

Wujud empatinya dinyatakan dalam status. Begini bunyi statusnya: "Lebih dari 40 orang terbunuh dalam pemboman Israel yang pro terorisme terhadap rumah keluarga Al Louh di Al Maghazi, Area Tengah Jalur Gaza!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun