Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemiskinan Ekstrem: dari Dokumen ke Monumen (5)

19 Desember 2023   21:33 Diperbarui: 17 Januari 2024   19:45 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlunya koordinasi, monitoring dan evaluasi program bantuan rumah layak huni/bedah rumah bagi rumah tangga miskin ekstrem. Fasilitasi dan respon cepat pelayanan terhadap rumah tangga miskin ekstrem yang membutuhkan bedah rumah maupun perbaikan rumah.

Keempat, Rekomendasi dan Tindak Lanjut atas Kendala dan Permasalahan: Lemahnya usaha kecil dan kemandirian usaha ekonomi yang ditandai dengan kurangnya akses rumah tangga miskin ekstrem terhadap pelayanan modal usaha produktif. Ini rangkaian pernyataan dalam rekomendasi dan tindak lanjut.

Pentingnya koordinasi dan sinergisitas antar/lintas Perangkat Daerah dan pemangku kepentingan lainnya terhadap usaha kecil dan mikro yang produktif  bagi rumah tangga miskin ekstrem. Pelatihan usaha produktif bagi rumah tangga miskin ekstrem. Identifikasi minat, bakat, dan kecenderungan usaha ekonomi rumah tangga miskin ekstrem.

Pentingnya kemampuan pengenalan potensi diri rumah tangga miskin ekstrem untuk meningkatkan produktivitas dan kemandirian usaha. Fasilitasi dan pemberdayaan usaha kecil dan mikro rumah tangga miskin ekstrem dalam memacu kemandirian usaha.

Perluasan akses rumah tangga miskin ekstrem terhadap modal usaha (KUR, pertanian, kelautan/perikanan) dari pemerintah daerah, dunia usaha (termasuk CSR), dan masyarakat. Penyediaan Pusat Layanan Usaha Terpadu Usaha Kecil dan Mikro (PLUT-UKM) bagi rumah tangga miskin ekstrem.

Kelima, Rekomendasi dan Tindak Lanjut atas Kendala dan Permasalahan: Lemahnya peningkatan dan pengembangan kapasitas rumah tangga miskin ekstrem terhadap pelayanan lapangan kerja produktif. Pernyataan-pernyataan dalam rekomendasi dan tindak lanjut tersebut, seperti di bawah ini.

Penciptaan kesadaran rumah tangga miskin ekstrem bahwa kerja adalah kebutuhan hidup sekaligus bernilai kebajikan. Melalui kerja yang produktif yang dilakukan oleh rumah tangga miskin ekstrem dapat memperoleh pendapatan untuk membiayai kebutuhan keluarga.

Pentingnya kekuatan pengenalan diri dengan melibatkan rumah tangga miskin ekstrem secara aktif dalam pembangunan. Rumah tangga miskin ekstrem sebagai subyek pelaku untuk mencapai taraf kesejahteraan. KK miskin ekstrem sendiri yang berupaya untuk menanamkan kepercayaan diri, bahwa kerja adalah mulia.

Perlunya kepastian lapangan kerja terutama bagi KK miskin ekstrem. Identifikasi pilihan kerja yang produktif. Pelatihan tenaga kerja sesuai bakat, minat, dan kecenderungan seraya melakukan perluasan akses KK miskin ekstrem terhadap pelayanan lapangan kerja yang produktif.

Perluasan akses KK miskin ekstrem terhadap pekerjaan (Padat Karya dan Pelatihan, Prakerja). Pendampingan kerja produktif bagi rumah tangga miskin ekstrem agar mampu menghasilkan untuk membiayai kebutuhan keluarga. Fasilitasi jaminan sosial (JKN-PBI dan PBI Jamsos Ketenagakerjaan) bagi rumah tangga miskin ekstrem.

Keenam, Rekomendasi dan Tindak Lanjut atas Kendala dan Permasalahan: Rendahnya akses rumah tangga miskin ekstrem terhadap pelayanan PIP-KIP dan PIS-KIS. Begini rangkaian pernyataan dalam rekomendasi dan tindak lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun