Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemiskinan Ekstrem: dari Dokumen ke Monumen (5)

19 Desember 2023   21:33 Diperbarui: 17 Januari 2024   19:45 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tindakan adalah mimpi yang "menubuh" karena program dan kegiatan perlu dimanfaatkan secara lahiriah oleh rumah tangga miskin ekstrem. Contohnya, kepala keluarga miskin ekstrem dengan 5 (lima) anggota keluarga bisa menyambung hidup lantaran program bantuan beras, telur, ikan, dan sayur hingga biaya sekolah anak-anaknya dinikmati melalui tubuh.

Nah, kebutuhan hidup yang mendesak akan dipenuhi oleh rumah tangga miskin ekstrem setelah termuat dalam dokumen berupa program bantuan pemerintah. Dari dokumen ke monumen melampaui dirinya sendiri. 

Karena itu, kegiatan monitoring dan evaluasi ternyata mampu menguak kisah piluh rumah tangga miskin. Derita kaum miskin ekstrem menerobos dokumen laporan hasil monitoring dan evaluasi.

Secara regulatif, rumusan rencana program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem termuat dalam dokumen perencanaan. Lebih lanjut, bahan masukan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang berkaitan dengan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, diantaranya dari hasil monitoring dan evaluasi di lapangan.

Program dan kegiatan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem yang jitu dan efektif itulah sebagai ingatan yang menubuh menjadi monumen yang hidup. Suatu karya monumental di balik dokumen program dan kegiatan yang menghidupkan kehidupan rumah tangga miskin ekstrem bakal menjadi monumen. Ini monumen yang hidup paling tidak melalui ingatan dalam pengertian yang lebih luas. Monumen yang hidup dipantik oleh aliran darah seiring aliran program dan kegiatan yang nyata dan memecahkan permasalahan kemiskinan ekstrem.

Laporan tertulis Hasil Monitoring dan Evaluasi P3KE tidak lebih dari kertas dengan halaman demi halaman. Jika dokumen laporan hasil Monitoring dan Evaluasi P3KE sekadar dicetak dan dijilid tanpa ditindaklanjuti bak menggantang asap. 

Jika dokumen laporan yang menampilkan data dan informasi tertimbun oleh debu, maka ia tidak lebih dari barang rongsokan saat ia tidak lagi menjadi bahan perencanaan dan kebijakan penghapusan kemiskinan ekstrem. Dokumen tinggal dokumen tanpa rujukan menjadi monumen dalam pengertian yang luas.

***

Sekadar dokumen laporan saja tidak cukup? Kami menyajikan semacam rekomendasi dan tindak lanjut hasil Monitoring dan Evaluasi Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kabupaten Jeneponto Tahun 2023. Lantas, apakah sampai di rekomendasi dan tindak lanjut? Kami tidak ragu dan percaya diri dengan hasil kegiatan. Tetapi, untuk menghindari hal-hal yang mubasir, lebih baik kami mengajukan rekomendasi dan tindak lanjut. Apa saja?

Wajah-wajah berseri dari rumah tangga miskin ekstrem terdiam sejenak saat ditanyakan apa permasalahannya. Kita tidak terlambat untuk menyediakn dokumen. Suatu dokumen yang memuat jalan keluar dari kemelut kemiskinan ekstrem. Meskipun menggunakan kalimat atau bahasa formal, tidak apa-apa kami utarakan dalam bentuk rekomendasi dan tindak lanjut sebagai berikut:

Rekomendasi dan Tindak Lanjut atas Kendala dan Permasalahan Program

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun