Urusan menjadi aneh saat pihak berwewenang enteng mencopot atribut politik tertentu. Mereka bukan karena tidak doyan atribut politik. Sementara, pihak lain pakai "otot" lewat kuasa untuk membereskan atribut politik.
Jadi, kita tidak menyalahkan siapa-siapa. Pihak yang satu bertumpu pada kekuatan instruksi pimpinan. Pihak yang kedua, tidak tersinggung oleh tangan aparat karena itu atas perintah pejabat tinggi di daerah tersebut. Pihak yang memiliki baliho bergambar bacapres dan bacawpresnya hanya berekspresi kurang sedap dan tidak senang.
Mereka (pendukung Ganjar-Mahfud) menyesalkan cara penyelesaian yang tidak tepat dan layak. Satu alasan kenapa baliho mereka dicopot oleh aparat dikait-kaitkan dengan kepentingan politik capros-capres. Kita mungkin tidak tegang, tetapi pihak yang merasa dirugikan tentu menyikapinya dengan cara yang berbeda.
Apa pelajaran dari soal baliho? Pelajaran penting ketika Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali mencopot sebuah baliho bergambar pasangan Ganjar-Mahfud sebagai bakal calon presiden dan bakal wakil presiden dari PDI Perjuangan tidak terulang lagi (31/10). Peristiwa itu terjadi menjelang kunjungan kerja Presiden Jokowi di Bali.
Marilah kita bersama-sama menghargai perbedaan pilihan politik. Ingatlah, pelangi itu indah! Apa bukan gombal ala lagu romantis? Tidak saudara.Â
Sekali lagi, siapapun pasangan bacapres dan bacawapresnya, perlakuan politik yang rukun itu tidak rumit. Yang bikin rumit kita sendiri.Â
Ganjar-Mahfud lovers akhirnya bisa mengusap dada atas kesalahpahaman saat baliho dicopot oleh aparat yang hanya menjalankan perintah atasan. Kita berharap lebih pada pilihan bebas ketimbang dalih netralitas, tanpa retorika politik basa-basi.
Istilah orang, jabatan atau politik kuasa tidak lebih dari "daki." Ia dipuja dan dikutuk.Â
Kuasa seyognyanya sebagai anugerah dan sesuatu yang produktif. Ia bukan untuk dirampas dan dimiliki seumur hidup. Ia datang dan pergi.
Gara-gara tidak terima perbedaan gambar kandidat, baliho direnggut demi orang besar akan berkunjung. Apa salah dan dosa baliho? Saya tiba-tiba termanggut-manggut, campur heran, kenapa baliho jadi sasaran.
Tenang saja. Kita tahu, mau atau tidak mau baliho dan atribut lainnya akan dicopot oleh aparat. Kalau sudah usai masa kampanye, biasanya ada masa untuk menurunkan baliho. Itu so pasti.