Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kengelanturan Retorika Politik

3 November 2023   16:53 Diperbarui: 26 Januari 2025   21:02 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho bacapres-bacawapres Ganjar-Mahfud (Sumber gambar: kompas.com)

Mereka (pendukung Ganjar-Mahfud) menyesalkan cara penyelesaian yang tidak tepat dan layak. Satu alasan kenapa baliho mereka dicopot oleh aparat dikait-kaitkan dengan kepentingan politik capros-capres. Kita mungkin tidak tegang, tetapi pihak yang merasa dirugikan tentu menyikapinya dengan cara yang berbeda.

Apa pelajaran dari soal baliho? Pelajaran penting ketika Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali mencopot sebuah baliho bergambar pasangan Ganjar-Mahfud sebagai bakal calon presiden dan bakal wakil presiden dari PDI Perjuangan tidak terulang lagi (31/10). Peristiwa itu terjadi menjelang kunjungan kerja Presiden Jokowi di Bali.

Marilah kita bersama-sama menghargai perbedaan pilihan politik. Ingatlah, pelangi itu indah! Apa bukan gombal ala lagu romantis? Tidak saudara. 

Sekali lagi, siapapun pasangan bacapres dan bacawapresnya, perlakuan politik yang rukun itu tidak rumit. Yang bikin rumit kita sendiri. 

Ganjar-Mahfud lovers akhirnya bisa mengusap dada atas kesalahpahaman saat baliho dicopot oleh aparat yang hanya menjalankan perintah atasan. Kita berharap lebih pada pilihan bebas ketimbang dalih netralitas, tanpa retorika politik basa-basi.

Istilah orang, jabatan atau politik kuasa tidak lebih dari "daki." Ia dipuja dan dikutuk. 

Kuasa seyognyanya sebagai anugerah dan sesuatu yang produktif. Ia bukan untuk dirampas dan dimiliki seumur hidup. Ia datang dan pergi.

Gara-gara tidak terima perbedaan gambar kandidat, baliho direnggut demi orang besar akan berkunjung. Apa salah dan dosa baliho? Saya tiba-tiba termanggut-manggut, campur heran, kenapa baliho jadi sasaran.

Tenang saja. Kita tahu, mau atau tidak mau baliho dan atribut lainnya akan dicopot oleh aparat. Kalau sudah usai masa kampanye, biasanya ada masa untuk menurunkan baliho. Itu so pasti.

Akhirnya, kita akan menikmati minggu tenang. Kita tenang, tenang, dan tenang sampai menuju hari pencoblosan. Di tempat mana lagi? Di masing-masing TPS. Di sana, baliho tinggal bayangan belaka.

Lantas, apa daya baliho? Pendukung bertengkar, salah satu calon presiden dan wakil presiden terpilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun