Acapkali kenormalan pilihan tidak membutuhkan sesuatu yang pasti dan terukur.
Tempat pemungutan suara seakan-akan berbicara bukan pada pemilih, melainkan kertas-kertas yang tidak bisa disembunyikan kebenaran darinya.Â
Dokumentasi yang dimiliki oleh penyelenggara pemilu secara teliti dan disiplin dalam menghitung jumlah suara.Â
Ia dihubungkan dengan kekuatan rangsangan, gairah, dan daya pikat melalui pilihan politik antara pemilih dan yang dipilih.
Mesin hitung suara bergerak tidak melawan arah dengan pergerakan mesin politik yang terseksualkan.
Panggung politik Indonesia masih diselingi dengan penampilan karikaturisasi atau parodisasi yang melibatkan laki-laki yang berpakain gaya perempuan.Â
Gaya politik dibayangkan sesuatu 'pasti dalam ketidakpastian' dan 'terukur dalam ketidakberukuran' akibat melampaui dirinya melalui pilihan-pilihan seksual yang tidak terpetakan kecenderungan politiknya.
Tercatat, Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) (2022) untuk Pemilu 2024, mencakup, jumlah pemilih laki-laki sebanyak 102.181.591 pemilih. Perempuan sebanyak 102.474.462 pemilih, yang tersebar di 38 provinsi pemilih.Â
Hanya saja, wujud politik dan wujud seksual tidak bergantung pada jumlah pemilih, termasuk sex ratio pemilih laki-laki dan perempuan. Jalinan keduanya melampaui dan memiliki mekanisme berbeda dengan mekanisme politik praktis seperti yang kita kenal selama ini.
Sampai di sini, pilihan politik yang terseksualkan berarti tanpa seks (jenis kelamin) dan mekanisme-mekanismenya diatur diluar prosedur dan tanpa indikator yang terukur, pasti, dan jelas.
Sekali mencoba untuk memilih dan meluap keluar, maka pilihan politik dengan wujud seksualnya menjadi orang penasaran dan ketagihan.Â