Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ketika Sosok Pengarang Keluar dari Kungkungan Teks

2 Januari 2023   11:33 Diperbarui: 4 April 2024   15:52 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenai penafsiran tunggal atas teks hukum yang datang lebih cepat dibandingkan bentuk pembungkaman kebebasan berbicara dan berekspresi warga. Saya kira, paling tidak ada saja teks untuk kepentingan politik rezim kuasa. 

Setelah menguasai naskah, dokumen ilmiah, penelitian, dan laboratorium, maka sekadar huruf-huruf yang beku ternyata untuk memutuskan pemikiran pengarang dengan realitas.

Sebaliknya, seseorang semakin tidak tahu saat menyerap aura kesenangan untuk mencumbui buku. Dari titik ini, akhir dari teks ilmiah sebagai kesenangan atau kegemaran betul-betul terjadi karena tidak bersentuhan dengan akar permasalahan kehidupan wong cilik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun