Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Demam Utopia

22 Desember 2022   21:15 Diperbarui: 18 Januari 2025   06:06 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tulisan tangan Presiden jokowi, Impian Indonesia 2015-2085 (Sumber tulisan: tribunnews.com)

Mengapa saya tertarik membaca kembali tulisan tangan Presiden Jokowi tentang sebuah impian Indonesia 2085? Saya membaca tulisan tangan Presiden Jokowi di media online. Tidak ada yang mengingatkan saya soal impian Indonesia, kecuali tulisan tangan dari sosok nomor 1 di republik ini

Saya tiba-tiba teringat sebuah negeri impian yang dikaitkan dengan utopia. Lalu, tidak berhenti sampai di situ.

Dulu, Soekarno dan Mohammad Hatta menulis buku, diantaranya Di Bawah Bendera Revolusi dan Untuk Negeriku : Sebuah Otobiografi.

Kini, kira-kira siapa yang menoreh impian negeri ini melalui teks tertulis?

Nah, beranjak dari situlah, maka saya mencoba teringat tentang obrolan santai, tetapi serius. Tibalah saya nge-googling dan saya menemukan hal yang bagaimana begitu.

Di situ pula, semangat kebangsaan ditemukan relevansinya melalui tulisan tangan Presiden Jokowi sekitar tujuh tahun lalu (2015), yang menyimpan catatan tentang impian Indonesia 2015-2085. Bayangkan saja, masih terlampau jauh ke depan tentang impian Indonesia 2085.

Padahal, kita mungkin sudah tiada di muka bumi. Saya kira, justeru di situlah daya tariknya. 

Apalagi impian Indonesia secara spontan ditulis tangan. Mengapa bukan lewat ketik di layar medsos? Ditulis tangan, ditulis manual atau ditulis di ruang digital, tidak jadi soal.

Yang jadi soal jika warga negara tidak punya impian apa-apa. Robot saja punya visi. Dia ingin lebih alami dari manusia. Mesin yang dialamiahkan.

Mengapa saya tertarik lagi dengan tulisan tangan Jokowi? Saya mencari-cari topik, yang menurut saya masih relevan dengan kondisi kekinian. Kebetulan atau mungkin bukan kebetulan. Itu bisa misterius, begitu saya membatin.

Tanpa abai dengan pentolan atau orang hebat di negeri ini, maka saya anggap tulisan Presiden Jokowi cukup mewakili impian Indonesia. Terus terang, saya bukan relawan JokPro atau relawan Jokowi yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun