Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Dua Anak Diperbudak dan Global Estimates of Modern Slavery

3 Desember 2022   21:33 Diperbarui: 5 Desember 2022   04:56 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat disayangkan, ada sebagian pihak yang berpandangan tentang perbudakan anak karena hanya tertuju pada kehidupan yang tidak adil. Bahkan sebagian orang juga menyalahkan dirinya.

Meratapi nasibnya yang dirundung malang. Mengapa orang layak menyalahkan kemiskinan? Sulit untuk menjawabnya dengan kasus per kasus. Begitu kompleks permasalahannya.

Apa yang ditangkap dari kisah si RMS dan si SPM, diantaranya pelajaran tentang bagaimana hidup tanpa melipatgandakan derita dan rasa budak. Hidup tanpa pembenaran atas kemiskinan dan penderitaan.

Banyak orang pede jika orang lain tidak boleh menguasai dirinya. Menolak tubuhnya dimiliki oleh sang tuan.

Lebih jauh lagi, hubungan antara sang tuan, Dhora dan sang budak, RMS dan SPM bukanlah hubungan hirarkis atau dialektis.

Si RMS dan si SPM tidak punya persfektif budak. Pernah si RMS dan si SPM bermimpi jadi budak? Apa yang diimpikan oleh keduanya adalah masa-masa indah, tanpa sekat-sekat, dan tanpa bayangan gelap dari sang tuan. Si RMS dan si SPM berkata, "enyahlah engkau sang tuan dari kehidupanku." Tekad sudah bulat, langkah makin mantap, meniti hidup dengan kepala tegak sama tegaknya dengan jiwa besar kedua anak tersebut. Maju terus, raihi masa depanmu RMS dan SPM!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun