Sejarah tidak harus berkelanjutan agar kedaulatan manusia dilindungi. Tetapi, seseorang tidak ngotot untuk menandai penanda diskontinuitas.
Kehidupan, pemikiran, dan sejarah berjalan melalui alur, jalur, dan celah dalam dirinya sendiri. Berikutnya, tantangan bagi diskontinuitas pengetahuan yang anonim adalah bagaimana kehidupan material dibebaskan dari budaya yang hampa dan dibuang ke tempat yang tidak terpikirkan.
Bagi orang-orang yang telah lama tinggal pada tempat yang sama. Apakah kita masih dapat mengatakan, bahwa kekacau-balauan, krisis antara diskursus dan tindakan, dan retakan apa yang diketahui dan apa yang tidak dialami bersumber dari diskontinuitas?
Sejauh manakah peran yang dimainkan dalam transformasi teoritis tentang tatanan yang menciptakan sebuah bangunan masa depan yang telah hancur? Apakah harus mencabutnya dari akar-akar sejarah ide atau pandangan hidup?
Tidaklah benar, bahwa seluruh peristiwa yang melibatkan ide dan mimpi tentang masa depan menafikan diskontinuitas, melainkan titik pembalikan besar.
Misalnya, dari pola ekonomi lahan tidur menuju ekonomi masyarakat industri di Singapura, atau transformasi dan perubahan yang ditandai dengan pertumbuhan di Eropa selama abad keenam belas, yang stabil dan menjadi regresif selama abad ketujuh belas. Ia menandai yang lain karena tidak persis sama tahapan dan sezaman antara satu dengan lainnya. Di bidang lain juga demikian, seperti ilmu pengetahuan dan sastra.
Di luar peristiwa yang menciptakan patahan dan retakan, peristiwa muncul kemudian bukan sebagai pernyataan dari kontinuitas besar di bawah diskontinuitas yang jelas, tetapi sebagai suatu keunikan dari diskontinuitas berlimpahan wujud residualnya.
Konsekuensi lainnya adalah bahwa seseorang melihat dengan cara lain untuk menemukan berbagai jenis rentang waktu dihidupkan, diulangi dan ditransformasikan kembali rangkaian patahan dan retakan melalui diskontinuitas.
Taruhlah, misalnya tentang ‘harga pasar’. Secara teoritis, ada yang disebut siklus pendek, yaitu harga naik sedikit, selanjutnya, mencapai batas tertentu.
Mereka memiliki kecenderungan harga naik terhadap ambang konsumsi dan pada saat itu mereka turun sedikit, lalu naik lagi. Ini adalah siklus singkat yang dapat diisolasi tanpa kesulitan. Di bawah rentang waktu singkat ini, rentang ambang batas itu, seakan-akan seseorang memiliki siklus lebih penting yang berlangsung dalam jangka panjang, yaitu dua puluh lima hingga lima puluh tahun.
Kemudian, lebih jauh ke bawah, ada apa yang disebut dalam terjemahan bahasa Inggris, “trend sirkular,” berarti meluasnya siklus atau resesi besar.