Perbincangan yang tumpang tindih tentang mural wajah mirip seiring sosok pria berpakaian putih yang menindih lukisan berarti menandai kekuatan permukaan yang bisa diinderai.
Tiruan telah memainkan indera kita, karena kita tidak sekedar melihat dengan mata telanjang atau mencium melalui hidung.
Waktulah yang berkuasa untuk menyediakan celah dan senyap mengiringi kemunculan mural wajah mirip.Â
Selain sisi obyek paling menarik, ia juga kemiripan disaksikan melampaui batas-batas ruang dimana ia pertama kali menyebar.
Wajah Murni dalam Kemiripan
Siapa sangka ada seseorang dibalik kebersahajaan penampilannya tidak seperti dunia teka-teki.
Dia tidak mengetahui bahwa dirinya dianggap mirip dengan yang lain. Dia juga tidak menduga potongan wajah dirinya yang mirip dengan lain telah viral.
Dia hidup tanpa pernah mencapai puncak penghargaan atau tanpa pernah merahi prestasi dalam salah satu bidang kehidupan, layaknya sosok pejuang hak-hak perempuan, pelestari lingkungan, wanita karir, olahragawati, pembicara hebat, aktris film kesohor, apalagi ilmuwan cemerlang.
Dalam keseharian, dia tidak pernah menuntut orang lain untuk mengidentifikasi dirinya mirip dengan seseorang. Itu tercermin dari caranya dia bertutur kata.
Ada seseorang hidupnya terbebani dengan gaya penampilanya sendiri.
Misalnya, lewat alat perawatan tubuh, bedah kecantikan atau dandanan parlente tidak berarti dapat mengubah jalan hidupnya.