Jadi, ada titik buta diantara keduanya.
Mural wajah mirip Jokowi ditutupi oleh tulisan 404 : Not Found yang dipadatkan melalui cat lukisan atau grafiti sekaligus ditegaskan dengan warna di atas permukaan dinding tembok.
Sontak, berselang waktu, polisi mendekati tempat kejadian. Memang betul, tulisan 404 : Not Found  sebagai kode error. (detik.com, 15/08/2021)
Bukankah zaman sekarang kita dikendalikan oleh kode? Sekaitan dengan hal tersebut, maka polisi menindaklanjuti tulisan bergambar.Â
Mural itu membuat orang bertanya-tanya tentang siapa gerangan dimaksud dibalik kenampakan kata-kata dan benda-benda itu.
Mural wajah mirip Jokowi melintang nyaris ke seluruh penjuru jagat virtual yang bergerak secara mekanis.Â
Perbincangan warganet tidak terelakkan, yang didukung dengan kelimpahan arus tanda ekspresi.
Semuanya adalah arus tanda atau citra yang bersuara tanpa hirarki ujaran.
Pergerakan bacot warganet yang melimpah seiring arus informasi, yang ditandai dengan tagar #Jokowi404NotFound menerobos trending topik di Twitter.
Ia merupakan peranakan media sosial yang kemunculan perbincangannya membludak ke permukaan tampilan luar. Ia diselipkan antara simbolik dan nyata.
Dunia seakan-akan dalam genggaman model miniaturisasi.Â