"Kopimu akan menjadi yang terbaik di kota ini," kata Agnes, sebuah tantangan lucu yang sesuai dengan nada bicaranya. "Dan saya akan mengadakan pameran di sana, di antara wewangian yang menginspirasi kenyamanan dan kreativitas."
"Kalau begitu, sudah beres." Dia berdiri, menariknya dengan lembut untuk berdiri. Bersama-sama, mereka melangkah keluar menuju senja, lampu-lampu kota mulai berkelap-kelip bagaikan bintang di kejauhan di langit yang gelap.
Saat mereka berjalan, bahu sesekali bergesekan, keheningan nyaman menyelimuti mereka---ruang bersama tempat mimpi menari bebas di antara jari-jari mereka yang saling bertautan. Setiap langkah adalah sebuah komitmen; setiap tarikan napas, sumpah diam-diam untuk mendukung dan memelihara---bukan hanya aspirasi mereka, tapi cinta yang membuat segala hal layak untuk dikejar.
BERSAMBUNG ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H