Mohon tunggu...
Erica AuliaWidiani
Erica AuliaWidiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Writer - Content Creator - Businesswoman

Nama Lengkap : Erica Aulia Widiani | Seorang mahasiswa, menyukai tulis menulis dan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Perubahan Kondisi Otak Akibat Luka Batin, Dampak Trauma Emosional terhadap Kesehatan Mental dan Neurologis

17 Oktober 2024   13:05 Diperbarui: 17 Oktober 2024   13:28 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Foto oleh Maria Eduarda Loura  Magalhes 

3. Perubahan Neurobiologis Akibat Trauma

Pengaruh Trauma Terhadap Kimia Otak

Trauma emosional dapat menyebabkan perubahan signifikan pada kimia otak, terutama pada hormon dan neurotransmitter yang berperan dalam regulasi suasana hati dan respon stres. Berikut adalah beberapa perubahan neurobiologis yang umum terjadi pada otak akibat trauma emosional:

  1. Peningkatan Kortisol: Hormon Stres

Kortisol adalah hormon yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal saat tubuh merespons stres. Pada individu yang mengalami trauma, kadar kortisol cenderung meningkat secara drastis. Ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan tidur, penurunan daya tahan tubuh, dan peningkatan risiko penyakit jantung.

  • Studi Ilmiah: Sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Psychiatry menemukan bahwa individu dengan PTSD memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum, yang menunjukkan bahwa stres kronis akibat trauma dapat menyebabkan disfungsi dalam regulasi hormon stres ini.

  1. Perubahan Neurotransmitter: Serotonin dan Dopamin

Serotonin dan dopamin adalah neurotransmitter penting yang bertanggung jawab untuk mengatur suasana hati dan perasaan bahagia. Trauma emosional dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada neurotransmitter ini, sehingga meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan gangguan suasana hati lainnya.

  • Studi Ilmiah: Penelitian yang dilakukan di Harvard Medical School menunjukkan bahwa individu yang mengalami trauma sering kali memiliki kadar serotonin yang lebih rendah, yang menjelaskan mengapa mereka lebih rentan terhadap depresi dan perasaan putus asa.

4. Kondisi Psikologis yang Terkait dengan Trauma Otak

Gangguan Mental Akibat Trauma Emosional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun