Mohon tunggu...
Erica AuliaWidiani
Erica AuliaWidiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Writer - Content Creator - Businesswoman

Nama Lengkap : Erica Aulia Widiani | Seorang mahasiswa, menyukai tulis menulis dan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Perubahan Kondisi Otak Akibat Luka Batin, Dampak Trauma Emosional terhadap Kesehatan Mental dan Neurologis

17 Oktober 2024   13:05 Diperbarui: 17 Oktober 2024   13:28 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Foto oleh Maria Eduarda Loura  Magalhes 

Trauma emosional sering kali menjadi pemicu bagi berbagai gangguan mental, terutama jika trauma tersebut tidak diatasi dengan tepat. Beberapa gangguan mental yang umum terjadi akibat trauma meliputi:

  1. Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD): PTSD adalah gangguan yang terjadi setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis. Individu yang mengalami PTSD sering kali merasa terganggu oleh kenangan traumatis dan mengalami flashback atau mimpi buruk yang sangat realistis.

  2. Depresi: Trauma dapat menyebabkan individu merasa kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, serta merasa putus asa dan tidak berdaya.

  3. Kecemasan: Individu dengan trauma emosional sering kali merasa cemas secara berlebihan, bahkan dalam situasi yang sebenarnya tidak mengancam.

Kesimpulannya, luka batin atau trauma emosional bukanlah sekadar pengalaman yang menyakitkan secara psikologis, tetapi juga dapat mengubah struktur dan fungsi otak secara mendalam. 

Perubahan neurobiologis yang terjadi akibat trauma emosional dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Namun, dengan pendekatan yang tepat, seperti terapi psikologis, mindfulness, dan dukungan sosial yang memadai, pemulihan otak dan kesejahteraan emosional sangat mungkin dicapai. 

Penting bagi kita untuk tidak mengabaikan luka batin, tetapi memahami bahwa penyembuhan adalah proses yang memerlukan waktu dan dukungan. Dengan demikian, kita dapat membantu mereka yang mengalami trauma emosional untuk bangkit dan menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun