3. Perubahan Neurobiologis Akibat Trauma
Pengaruh Trauma Terhadap Kimia Otak
Trauma emosional dapat menyebabkan perubahan signifikan pada kimia otak, terutama pada hormon dan neurotransmitter yang berperan dalam regulasi suasana hati dan respon stres. Berikut adalah beberapa perubahan neurobiologis yang umum terjadi pada otak akibat trauma emosional:
-
Peningkatan Kortisol: Hormon Stres
Kortisol adalah hormon yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal saat tubuh merespons stres. Pada individu yang mengalami trauma, kadar kortisol cenderung meningkat secara drastis. Ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan tidur, penurunan daya tahan tubuh, dan peningkatan risiko penyakit jantung.
Studi Ilmiah: Sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Psychiatry menemukan bahwa individu dengan PTSD memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum, yang menunjukkan bahwa stres kronis akibat trauma dapat menyebabkan disfungsi dalam regulasi hormon stres ini.
Perubahan Neurotransmitter: Serotonin dan Dopamin
Serotonin dan dopamin adalah neurotransmitter penting yang bertanggung jawab untuk mengatur suasana hati dan perasaan bahagia. Trauma emosional dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada neurotransmitter ini, sehingga meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan gangguan suasana hati lainnya.
Studi Ilmiah: Penelitian yang dilakukan di Harvard Medical School menunjukkan bahwa individu yang mengalami trauma sering kali memiliki kadar serotonin yang lebih rendah, yang menjelaskan mengapa mereka lebih rentan terhadap depresi dan perasaan putus asa.
4. Kondisi Psikologis yang Terkait dengan Trauma Otak
Gangguan Mental Akibat Trauma Emosional