Mohon tunggu...
Erdittya Ekanovie Nindhitasari
Erdittya Ekanovie Nindhitasari Mohon Tunggu... Freelancer - Mom Blogger

Kreator Konten

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Balasan Nyata Memberi Kebahagiaan untuk Ibu dan Anak Yatim

31 Desember 2020   17:52 Diperbarui: 31 Desember 2020   18:28 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lama suami menatapku dengan lembut sembari menemani anak bermain.

“Belum rezekimu ya, Nda. Sabar ya.”

***

Untuk menghibur diri, akhirnya kuputuskan untuk membersihkan kompor gas yang sudah kupakai 9 tahun lamanya. Sudah banyak noda minyak di permukaan kompor. Bagian knop pemutar api pun sudah mulai keras. Aku lalu berpikir untuk membeli saja yang baru. Ya, walaupun kami belum ada uang, aku memulai saja pencarian kompor gas dua tungku dengan harga yang murah di salah satu aplikasi daring.

Wah, ini murah banget. Sebuah kompor gas dua tungku dijual dengan harga diskon. Teringat pesan Ust. Yusuf Mansyur dulu, saat ia ingin sesuatu, selawatlah, berikan doa terbaik untuk Rasulullah. Aku pun berdoa, semoga kompor gas ini menjadi jalanku melayani anak dan suami.

Aku pun tak sadar telah memencet tombol pesan barang dan sudah terkonfirmasi pula untuk membayar barang tersebut saat pengiriman. Aku yang baru pernah memakai aplikasi belanja daring itu baru mengetahuinya 2 hari setelah tanggal konfirmasi.

***

Seperti biasa, siang hari setelah selesai mengurus tetek bengek pekerjaan rumah, aku kembali menatap layar laptop. Sembari membuka laman media, aku mengecek surel. Siapa tahu ada kiriman permintaan suntingan juga dari temanku. Astaghfirullah, aku menemukan surat surel yang sangat mengejutkan.

Terima kasih telah mengonfirmasi pesanan barang berupa kompor gas merek S dengan total harga Rp229.000,00. Anda bisa membayar saat kurir JNE datang. 

Aku panik. Kulihat tanggal pemesanan, dan itu adalah 2 hari yang lalu. Ah, aku ingat, saat itu aku mencari kompor. Ternyata, tanpa sengaja aku mengonfirmasi pembelian. Kukira aku hanya menyimpan data pembelian dan sewaktu-waktu bisa kukonfirmasi saat ada uang. Ya Allah, bagaimana ini, kami belum punya uang. Tombol cancel pun tak ada untuk proses pembatalan.

Seharian aku galau. Suami belum kuceritakan perihal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun