Cara menyontek yang digunakan responden adalah: bertanya kepada teman 33%, melihat jawaban teman 8%, mencari di google 51%, dan bertanya pada AI (chat GPT) 8%. Dengan demikian kebanyakan para siswa menyontek dengan cara mencari dari google dan bertanya pada teman.
Alasan para responden menyontek adalah: karena malas belajar 25%, ingin mendapat nilai yang baik 15%, tidak percaya diri 60%. Jadi kebanyakan para siswa menyontek karena tidak percaya diri dan malas.
B. Para guru,
Menyatakan bahwa sering menemukan siswa yang menyontek 90%, pernah menemukan siswa yang menyontek 10%, tidak pernah menemukan siswa yang menyontek 0%. Dengan demikian semua guru pernah menemukan siswa yang menyontek.
Menemukan cara menyontek siswa sebagai berikut: menyontek jawaban teman 50%, searching di google 33%, menyontek dari catatan sendiri 17%. Dengan demikian kebanyakan siswa menyontek dengan cara mengambil/meminta jawaban teman dan searching di google.
Strategi yang dilakukan guru untuk menanggulang perilaku menyontek siswa adalah: mengumpulkan HP ketika KBM/ulangan 13%, memberi sanksi bagi siswa yang ketahuan menyontek 23%, memberikan soal yang bersifat critical thinking 13%, memberikan soal secara differencial 10%, dan  memberi pemahaman/ nasihat tentang pentingnya berperilaku jujur 41%. Dengan demikian strategi yang paling banyak dilakukan guru untuk menanggulangi perilaku menyontek siswa adalah memberi pemahaman/nasihat tentang pentingnya berperilaku jujur, disusul oleh mengumpulkan HP, memberi sanksi bagi siswa yang menyontek, memberi/membuat soal yang bersifat critical thinking, dan memberi/membuat soal secara differencial.
Memberi tanggapan terhadap perilaku menyontek siswa adalah: tidak setuju 75%, menyontek dapat menghalangi kekreativan dan inovasi siswa 15%. membuat siswa memiliki karakter yang tidak baik dan menjadi  tidak percaya diri 10%. Jadi semua guru tidak menyetujui terhadap perilaku menyontek siswa.
Menyarankan sistem pendidikan dalam mencegah terjadinya budaya menyontek adalah: memberikan proyek yang membuat siswa berkreasi secara individu sesuai kemampuan siswa 60%, meningkatkan pendidikan karakter siswa dan menanamkan sikap antiplagiarisme 15%, memberikan sanksi yang ketat terhadap pelaku menyontek 25%.Â
Â
BAB VÂ
KESIMPULAN DAN SARANÂ