Guru anak  sekolah minggu dapat juga dikatakan sebagai guru Kristen, yang harus memperhatikan bahwa mengajar itu amanat atau perintah Tuhan. Dalam hal itu, setiap guru Kristen seharusnya menyadari bahwa Allah memerintahkannya untuk mengajar sebagaimana dinyatakan dalam Imamat 10:11, dan juga yang  terdapat dalam Injil Matius 28:19-20, dengan jelas Tuhan Yesus berfirman.  Di sini Tuhan Yesus memberikan amanat agar setiap orang Kristen melakukan pemuridan, terutama para guru sekolah minggu, agar mereka mengajarkan segala yang telah diperintahkan Tuhan Yesus dengan berlandaskan dari Alkitab sebagai dasar bagi pendidikan Kristen. Mengajar merupakan tugas yang sangat penting sebab Allah itu sendiri, dalam Alkitab, menekankan pentingnya mengajar. Allah sendiri menjadi teladan dalam mengajar. Apalagi, generasi selanjutnya sangat ditentukan oleh pendidikan pada saat ini.
 SARANÂ
Dengan motivasi-motivasi yang diungkapkan oleh guru sekolah minggu, maka mereka harus mampu menghayati bahwa setiap guru dipanggil untuk ikut mengembangkan sekolah minggu. Oleh karena itu, guru sekolah minggu harus merubah pola pikir atau pandangannya terhadap pelayanannya yang rela mempersembahkan seluruh totalitas dirinya bagi pelayanan anak dengan mempersembahkan waktu, tenaga, pikiran dan uang. Dan juga guru melayani denga kerendahan hati, kesabaran yang cukup besar dan juga dibarengin dengan hati yang tulus. Dalam kehidupan setiap orang adanya kepengean untuk melayani tapi tidak sesuai ke jalan yang benar dan sesuai  tida sesuai dengan harapan Tuhan sedangkan kalau dalam pribadi kita ingin melayani dengan tulus maka  Tuhan selalu menolong pelayanan kita di manapun kita melayani. Saran penulis adalah marilah kita melayani dengan tulus karna di dalam melayani ada yang namanya  kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemakmuran, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan dan penguasaan diri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI