Mohon tunggu...
Aceh online
Aceh online Mohon Tunggu... Freelancer - Berita online terpercaya dan independen nasional
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya hobi menulis dan menbaca selain itu juga saya punyak website berita.

Selanjutnya

Tutup

Film

Rumah Malaikat: Kisah Seram Anak-anak Panti Asuhan

5 Oktober 2023   10:57 Diperbarui: 5 Oktober 2023   11:08 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

 

Namun, seiring berjalannya waktu, energi yang di awal berusaha dibuat naik kemudian perlahan-lahan mulai turun oleh ritme alur yang kendor. 

 

Para karakter dengan baik menyampaikan dialog dan misinya masing-masing. Sayangnya, mungkin karena terlalu asik bermain visual , unsur horor dan tegangnya jadi seperti karikatur yang menguap dan bocor di awal. 

 

Alangkah lebih baik jika daya intensitas ketegangannya lebih ditingkatkan sehingga tak hanya visual saja yang menawan, tapi unsur ' kegembiraan ' tetap menjadi hit - point . Para hantunya juga terlihat lebih seperti pameran seni dibandingkan berusaha untuk menakut-nakuti.

 

Melalui karakter unik anak-anak pantinya, Billy berhasil menyampaikan pesan' keragaman' tentang keindahan perbedaan fisik. Misalnya, mereka yang mempunyai fisik yang berbeda atau terbelakang sebenarnya tetap istimewa. Atau, warna kulit mereka yang berbeda tetaplah cantik. 

Akting para pemeran juga menjadi poin plus dalam film ini. Mentari De Marrelle dengan baik mengembangkan aktingnya mengikuti para aktor lansia seperti Roweina Imboh dan Dayu Wijanto. 

 

Roweina dengan sangat baik berhasil membawa tokoh kepala panti yang tegas dan disiplin namun tetap misterius. Dayu juga tak kalah berhasil menyeimbangkan dengan peran sebagai asisten misterius. Agung Saga juga mencuri perhatian dengan aktingnya sebagai anak yang 'berbeda'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun