Â
Alexandra sebagai satu-satunyapraktisi yang berani bertahan dan mampu menghadapi berbagai keanehan yang terjadi di sana. praktisi terakhir sebelum dia, Ibu Irma, mengundurkan diri karena tidak kuat menghadapi hantu anak-anak kecil yang sering mengganggu.Â
Â
Tak hanya itu, Alexandra juga harus patuh mentaati peraturan celana dalam yang ketat, dan harus kuat menghadapi kenakalan anak-anak celana dalam yang sering berbuat usil.Â
Â
Dari luar, Rumah Malaikat berwujud bangunan tua bercat putih gading dengan gaya arsitektur ala Belanda.Â
Â
Panti dikelola oleh Ibu Maria( Roweina Umboh), sang kepala panti yang tegas dan misterius. Dibantu oleh sang asisten Bi Arum( Dayu Wijanto) dan anak kandungnya, Ario yang menjadi tukang kebun( Agung Saga).
Â
Tiga tokoh kunci pengurus panti itu berhasil membawa Rumah Malaikat tetap terlihat normal seperti panti asuhan pada umumnya meskipun di dalamnya banyak keanehan yang terjadi. Namun, kejanggalan demi kejanggalan yang terjadi semakin menemukan titik terang.Â
Â