8. Memperoleh bantuan keuangan, materi dan moral yang cukup dari masyarakat untuk sekolah.Â
 9. Membuat masyarakat lebih bertanggung jawab atas kualitas pendidikan yang dapat diberikan sekolah.Â
 10. Menerapkan perubahan yang diperlukan dan memperoleh kemudahan untuk mencapai perubahan tersebut.Â
 Â
   Dalam masyarakat, anak-anak memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Setiap anggota masyarakat berinteraksi dengan berbagai peristiwa dan peristiwa. Di masyarakat, anak juga dapat memperoleh pendidikan nonformal. Kepribadian kurikulum dipengaruhi oleh fenomena sosial dan budaya lingkungan. Misalnya, anak yang tinggal dengan orang terpelajar cenderung suka belajar, dan anak yang tinggal di lingkungan cenderung lebih hemat (memperhatikan untung rugi). Anak-anak bergaul dalam kehidupan yang sulit dan penuh tekanan, anak-anak menjadi patuh dan patuh, mereka juga membiarkan diri mereka memberontak. Dengan demikian, sebagai orang tua atau pemimpin, kita dapat memilih lingkungan dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan kepribadian anak. Meningkatkan integrasi sosial atau masyarakat berarti integrasi sosial dapat dibentuk dan ditingkatkan melalui pendidikan; mempersatukan masyarakat.Â
   Terwujudnya seleksi dan distribusi tenaga kerja bertujuan untuk mendidik agar mampu memilih bidang pekerjaan, serta lokasi dan penyediaan tenaga kerja. Pengembangan kepribadian memiliki makna, melalui pendidikan dapat ditumbuhkembangkan individu-individu unggul yang memenuhi harapan masyarakat, bangsa, dan negara.Â
 Menurut Pidarta (dalam Eddy 2010:33), fungsi pendidikan masyarakat adalah sebagai berikut:Â
 * Pendidikan sebagai penyebarluasan dan pelestarian budayaÂ
 * Sekolah sebagai pusat kebudayaan masyarakat sekitarÂ
 * Sekolah mengembangkan kepribadian masyarakat anak dan keluarga anak itu sendiriÂ
 * Pendidikan membuat orang menjadi warga negara yang baik, sadar akan tugas dan haknyaÂ