Mohon tunggu...
Endah Suyarini
Endah Suyarini Mohon Tunggu... Lainnya - Saya bekerja dari subuh hingga malam hari. Jabatan saya sebagai seorang istri dan ibu. Disebuah perusahaan rumah tangga.

Saya suka menulis dan membaca, terutama tentang gosip viral. Selain itu juga mengisi waktu dengan bermain brick blok dan merecoki anak yang sedang main. Paling suka lagi adalah rebahan. Sekedar menikmati kipas angin didaerah panas ini, sambil mendengarkan cerita horor lewat aplikasi merah, atau membaca novel-novel fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sambutan

20 Maret 2024   20:38 Diperbarui: 20 Maret 2024   22:29 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lagi, juragan menghubungi seseorang. Dan, kembali menelan kecewa.

"Bocah kemplung!" Umpatnya saat tidak ada balasan dari yang dihubunginya.

Baru saja memaki dengan kata yang tidak sopan. Sebuah mobil sedan berwarna putih biru berhenti tepat didepan tenda. Seketika semua orang yang sok sibuk berhenti dari kesibukannya.

Juragan Bondan menghampiri tamunya yang berjumlah dua orang pria berpakaian rapi.

"Selamat siang, pak. Apa benar ini rumah Bagus?" Sapa salah satu tamunya.

"Iya, Bagus anak saya. Saya bapaknya. Juragan Bondan." Pak Bondan memperkenalkan diri.

Orang yang sok sibuk tadi mendadak menjadikan Juragan Bondan dan tamunya sebagai tontonan.

"Cari Bagus, ya? Bagus ditangkap polisi?" Oceh seorang wanita dengan mulut dimanyun-manyunkan.

"Ngehamilin anak orang kali. Bagus kkan, urakan." Timpal perempuan lainnya ya g juga memanyukan bibirnya.

"Halah, paling narkoba!" Sahut lainnya.

Orang-orang disana kasak kusuk mengomentari juragan Bondan dan Bagus. Kedatangan petugas kepolisian menarik minat mereka untuk lomba berspekulasi. Tidak akan ada yang kalah atau menang kecuali sebuah cibiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun