Mohon tunggu...
Empong Nurlaela
Empong Nurlaela Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kabur di Malam Pernikahan (Part 11)

14 Januari 2025   19:50 Diperbarui: 14 Januari 2025   19:47 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Setelah Alif meninggalkan kamar, aku menutup pintu dan menguncinya. Bulu kudukku tiba-tiba berdiri saat teringat cerita Alif tentang tetangga yang baru meninggal karena kecelakaan. Aku menutupi seluruh tubuh dengan selimut sembari komat-kamit membaca doa-doa yang kuhapal, hingga aku terlelap.

***

Suara tukang sayur menghentikanku membersihkan debu-debu yang menempel di lemari. Aku bergegas menuju sumber suara. Tampak sekelompok ibu-ibu yang mengelilingi gerobak sayur.

Aku sedikit risih, saat mereka menghentikan aktivitas tawar menawarnya. Mereka semua memandangku seolah ada hal yang aneh denganku, lalu melanjutkan percakapan dengan tukang sayur. Satu persatu dari mereka mulai meninggalkan tukang sayur sambil membawa belanjaan.

"Mau beli sayur, ya Neng?" Tanya seorang ibu yang masih memilih sayur.

"Iya, Bu," jawabku.

"Panggil Bik Isah saja, Neng. Bibik juga asli dari Sunda. Neng, dari Subang ya?"

"Iya, Bik." Aku mengangguk.

Bik Isah mengajakku ke rumah majikannya. Aku menyanggupi permintaannya, karena kata Bik Isah majikannya sedang tidak ada di rumah. Aku merasa tidak sendirian lagi di Jakarta.

Bik Isah memang ramah dan baik hati. Dia menyodorkan makanan untuk sarapan.

"Ayo dimakan sotonya, Neng!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun