“Mau ditimpuk lagi nih.” Aku mengambil guling.
“Assalamu’alaikuum”
“Waa’laikumsalaam” Aku dan Alif menjawab salam berbarengan.
Gegas aku ke depan membuka pintu.
“Oma, silakan masuk!”
“Si Abang mana, Yok?” Oma Nenah celingukan.
“Iya Oma.” Tampaknya Alif mendengar percakapan kami. Buktinya dia bergegas menemui omanya.
“Bang, ini Oma bawa kado yang buat Oyok.” Oma Nenah memberikan kantong kresek berisi kado kepada Alif.
Alif mengaguk, kemudian mengambil kantong kresek tersebut dari tangan Oma Nenah.
Aku menunduk kikuk. “Silakan duduk, Oma!”
“Ngaak usah, Oma mau nunggu di luar wae sama Bapak dan Emakmu. Jam berapa berangkatnya, Bang?”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!