"Bentar, kayanya ada yang kurang."
"Apa?" tanyaku
"Eh, sebentar." ucap Nata sambil berlari menuju tukang balon di sebrang jalan.
Setelah membeli balon, Nata melambaikan tangan e arahku dan menyebrangi jalan menuju kemari. Aku membalas lambaian sembari tersenyum. Tiba-tiba..
Bruakkk! Balon itu terbang ke udara. Orang-orang berkerumun melihat Nata yang sudah berlumuran darah. Seseorang menelepon ambulance.
   Di rumah sakit, keluarga Nata datang dan bertanya padaku.
"Apa yang terjadi, Maudy?"
"Maaf, ini salah Maudy. Seharusnya Maudy nggak bolehin Nata beli balon."
Dokter keluar dari ruangan, menunduk ke arah kami.
"Maaf, saudara Nata tidak berhasil kami selamatkan."
**
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!