"Aku sudah siap, Bunda."
Kami pun berangkat. Aku semakin bingung ke mana kami akan makan malam disaat waktu sudah sangat dekat dari waktu yang dijanjikan, sampai akhirnya langkah kami terhenti di bangunan yang berada tepat di rumah kami, rumah yang baru saja terisi.
Tok! Tok!
"Selamat datang, Bunda. Hai, Ody!"
Aku terkejut melihat anak lelaki yang tadi pagi datang ke rumah. Ia mempersilaahkan kami masuk.
"Hai, Ody. Apa kabar?" tanya wanita yang tak tahu siapa namanya.
"Saya baik."
"Maudy, ini Bunda Rena. Kamu dulu paling nempel sama dia." ungkap Bunda
"Oh ya, maaf Maudy lupa."
"Ayo duduk, sayang." sahut Bunda Rena.
Aku tak tahu harus berbuat apa, aku sangat canggung. Apalagi saat anak bernama Nata terus saja melihat ke arahku. Bunda sangat menikmati perbincangan ini hingga tak terasa waktu menunjukkan pukul 9 malam. Kami pun berpamitan karena besok aku harus sekolah.