Mohon tunggu...
Emiliana
Emiliana Mohon Tunggu... Guru - Emiliana mely

Nama: Emiliana Pekerjaan : Guru TK Tunas Harapan Batulappa, Kec. Larompong Selatan, Kab. Luwu, Prov. Sul-Sel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

PTK Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Benda Konkret

17 November 2021   12:54 Diperbarui: 17 November 2021   13:22 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Meningkatkan Kognitif Anak Kelompok A Dalam Berhitung Di Tk Tunas Harapan Batulappa Melalui Media Benda Konkret

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Belajar berhitung terjadi secara alami seperti pada saat anak bermain.anak usia dini menemukan, menguji, serta menerapkan konsep berhitung secara alami hampir setiap hari melalui kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Berhitung adalah penguasaan terhadap ilmu hitung dasar yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Pelajaran berhitung menjadi syarat untuk dapat belajar matematika. Tapi tidak semua orang harus bisa matematika.

Dapat di telaah dengan lebih memahami pengertian berhitung. Dari sejumlah referensi dijelaskan dapat kita maknai bahwa berhitung merupakan bagian dari matematika terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar.

Kegiatan berhitung untuk anak usia dini disebut dengan kemampuan berhitung permulaan, yakni kemampuan setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya. Karakteristik perkembangannya di mulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya, sejalan dengan perkembangan kemampuannya anak dapat meningkat ke tahap pengertian mengenai jumlah, yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan (susanto,2011)

Pentingnya pembelajaran berhitung anak usia dini adalah dalam kegiatan transaksi sehari-hari kita mengenal berbagai jenis angka sebagai alat untuk berhitung, diantaranya yaitu; angka arab, angka romawi, angka latin. Ketiganya sama sebagai lambang bilangan, yang membedakannya hanya cara penulisannya. Agar anak mengetahui dasar dasar pembelajaran berhitung/matematika sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan selanjutnya yang lebih kompleks.

Jadi pembelajaran berhitung anak usia dini dapat tercapai dengan maksimal, anak dapat berpikir secara logis dan sistimatis sejak dini, anak dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dgn masyarakat, memiliki ketelitian dan konsentrasi, memiliki konsep ruang dan waktu, memiliki kreatifitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu yang spontan.

Terjadinya kesenjangan antara kondisi ideal dengan kenyataan yang dihadapi di sekolah bisa disebabkan terjadi oleh beberapa hal antara lain : alat peraga yang kurang menarik atau kurangnya media pembelajaran, kemungkinan juga kurangnya bantuan dan perhatian dari orang tua, metode yang digunakan kurang tepat, kurangnya minat anak untuk belajar.

Sebagai seorang guru, penulis selalu memikirkan bagaimana mengatasi kesenjangan ini yaitu: rendahnya kemampuan berhitung pada anak. Dan penulis merasa bisa menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan metode media benda konkret. Tapi ini belum teruji secara ilmiah. Oleh sebab itulah penulis tertantang untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “MENINGKATKAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK A DALAM BERHITUNG DI TK TUNAS HARAPAN BATULAPPA MELALUI MEDIA BENDA KONKRET”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

1. Alat peraga yang kurang menarik

2. Kurangnya media pembelajaran

3. Kurangnya perhatian dan bantuan dari orang tua

4. Metode yang digunakan kurang menarik

5. Kurangnya minat peserta didik untuk belajar

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan Identifikasi masalah diatas, penelitian ini hanya dibatasi pada MENINGKATKAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK A DALAM BERHITUNG DI TK TUNAS HARAPAN BATULAPPA MELALUI MEDIA BENDA KONKRET.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah ini adalah apakah melalui metode berhitung dengan benda konkret dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak pada Tk Tunas Harapan Batulappa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk membuktikan bahwa melalui metode media benda konkret dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada anak di TK Tunas Harapan Batulappa.

F.  Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk bahan penelitian tindakan kelas

2. Untuk meningkatkan hasil belajar anak

3. Untuk meningkatkan profesional guru

 

 

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Teori yang di gunakan

Penelitian ini berhubungan dengan kemampuan dan kesiapan anak dalam memasuki pendidikan ke jenjang selanjutnya. Karena alasan itu pada kajian teori ini perlu diperjelas pada anak usia dini.

1. Kemampuan kognitif

Dalam teorinya, Piaget memandang bahwa proses berpikir sebagai aktivitas gradual dan fungsi intelektual dari konkret menuju abstrak. Dalam teorinya, Piaget memandang bahwa proses berpikir sebagai aktivitas gradual dari fungsi intelektual dari konkret menuju abstrak.

Bruner menekankan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupan. Bruner meyakini bahwa pembelajaran tersebut bisa muncul dalam tiga cara atau bentuk, yaitu: enactive,iconic dan simbolic.

2. Kemampuan berhitung

Kegiatan berhitung untuk anak usia dini disebut pula kegiatan menyebutkan urutan bilangan atau membilang buta. Anak menyebutkan urutan bilangan tanpa menghubungkan dengan benda-benda konkret. Pada usia 4 tahun mereka dapat menyebutkan urutan bilangan sampai sepuluh. Sedangkan usia 5 sampai 6 tahun dapat menyebutkan bilangan sampai seratus (Sriningsih, 2008)

Menurut Piaget, tujuan pembelajaran berhitung anak usia dini sebagai logico-mathematical learning atau belajar berpikir logis dan matematis dengan cara yang menyenangkan dan tidak rumit. Sehingga bukan agar anak dapat menghitung sampai seratus atau seribu, tetapi memahami bahasa matematis dan penggunaannya untuk berpikir (Suyanto, 2005).

3. Pengertian media

Beberapa pengertian media menurut para ahli :

a. Ahmad Rohani. Media merupakan segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh indra manusia, yang berfungsi sebagai perantaa, sarana, atau alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar).

b · Ali. Media mencakup berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa, yang dapat merangsang siswa untuk belajar. (baca: Karakteristik Media Penyiaran)

c · Arif S Sadirman. Media mencakup segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan, dan merangsang siswa untuk belajar. Contohnya film, buku, atau kaset. (baca: Peran Media Komunikasi Politik)

d · Arsyad. Media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan, dari pengirim pesan ke penerimanya. Media disini dapat berupa suatu bahan (software) dan/ atau suatu alat (hardware).

e · Association of Education and Communication Technology (AECT). Media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan penyampaian pesan dan informasi.

4. Benda Konkret

Benda konkret adalah benda atau media yang membantu pengalaman nyata peserta didik. Atau bisa juga diartikan sebagai benda yang sebenarnya atau benda yang memiliki wujud yang paling efektif untuk mengikutsertakan berbagai indra dalam belajar, Sanaky (2011:114).

B. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan teori yang digunakan di atas maka hipotesa tindakan ini adalah dengan metode media benda konkret dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia dini.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Seting Penelitian

Seting penelitian ini meliputi : tempat penelitian, waktu penelitian dan siklus penelitian.

1. Tempat penelitian.

Penelitian ini dilakukan di TK TUNAS HARAPAN BATULAPPA, Kab. Luwu, Sul-Sel

2. Waktu penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan antara tanggal 22 september s/d 15 oktober 2021.

3. Siklus penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus untuk melihat perkembangan kemampuan berhitung anak.

B. Persiapan Penelitian

Pada tahap persiapan ini pertama kali guru memilih KD, kemudian membuat RPPH, menentukan langkah-langkah dan menyiapkan alat ukur/instrumen.

C. Subject Penelitian

Subject Penelitian ini adalah anak kelompok A Tk Tunas Harapan Batulappa.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan kemampuan anak dalam berhitung dengan menggunakan media benda konkret. Maka instrumen penilaiannya menggunakan observasi skala checklist.

Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini data yang di kumpulkan peneliti yaitu :

1. Data Kualitatif ( nilai hasil belajar peserta didik ) dapat di analisa secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisa statistik deskriptif, misalnya mencari nilai rata-rata, persentasi keberhasilan dan lain sebagainya.

2. Data kuantitatif, yaitu data yang merupakan informasi yang berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang eksepresi peserta didik berkaitan dengan tingkat pemahaman suatu mata pelajaran (kognitif) pandangan atau sikap (afektif), aktifitas peserta didik mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dapat ditulis secara kualitatif.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan ini dilakukan dalam 2 siklus untuk melihat perkembangan peningkatan kemampuan berhitung anak dengan menggunakan media benda konkret. Setiap siklus terdiri dari 3 tahapan yaitu perencanaan, persiapan kemudian pelaksanaan dan ditindaklanjuti dengan refleksi.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Adapun deskripsi hasil penelitian tindakan ini dapat di uraikan dalam tahapan siklus-siklus pembelajaran yang di lakukan seperti berikut ini :

A. Siklus 1

1. Perencanaan

a) Penulis mempelajari KD dan menyusun RPPH

b) Berdasarkan KD disusunlah langkah-langkah pembelajaran

c) Untuk siklus i penulis belum memberi perlakuan, tapi langsung menguji kemampuan anak tentang berhitung

2. Pelaksanaan

a) Menyuruh anak berhitung dari 1 s/d 10

b) Mengenalkan hasil uji coba

c) Hasil uji coba sebagai berikut :

HASIL UJI COBA PEMBELAJARAN BERHITUNG SIKLUS I

  

NO

Nama Anak

Nilai

BB

MB

BSH

BSB

1

Airin

2

Maryam

3

Atiqa

4

Azila

5

Fauzi

6

khumaira

7

Syakir

8

Fajar

9

Silmi

10

Akhsan

11

Afif

12

Khadijah

Total: 12 anak

6

3

2

1

Tabel Persentase Nilai Siklus I

Kategori

Siklus I

Jumlah

Persentase

Belum Berkembang

6

50%

Mulai Berkembang

3

25%

Berkembang Sesuai Harapan

2

16%

Berkembang Sangat Baik

1

9%

1. Refleksi

a) Anak yang dapat nilai belum berkembang (BB) sebanyak 6 anak (50%)

b) Anak yang mendapat nilai mulai berkembang (MB) sebanyak 3 anak (25%)

c) Anak yang mendapat nilai berkembang seseuai harapan (BSH) sebanyak 2 anak (16%)

d) Anak yang mendapat nilai berkembang sangat baik (BSB) sebanyak 1 anak (9%)

B. Siklus II

Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang sudah dicapai pada siklus I, dibuat perencanaan kembali pada siklus II berdasarkan refleksi tersebut

1. Perencanaan

a) Penulis mempelajari KD dan menyusun RPPH

b) Berdasarkan KD disusun langkah-langkah pembelajaran

c) Untuk siklus II Penulis mulai memberi perlakuan, dengan menggunakan media benda konkret.

2. Pelaksanaan

a) Memberikan pembelajaran berhitung

b) Meminta anak berhitung dari 1-10 dengan menggunakan benda konkret

c) Meminta anak satu persatu berhitung dengan menggunakan benda konkret

d) Hasil uji coba sebagai berikut ;

HASIL UJI COBA PEMBELAJARAN BERHITUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONKRET

SIKLUS II

 

NO

Nama Anak

Nilai

BB

MB

BSH

BSB

1

Airin

2

Maryam

3

Atiqa

4

Azila

5

Fauzi

6

Khumaira

7

Syakir

8

Fajar

9

Silmi

10

Akhsan

11

Afif

12

Khadijah

Total: 12 anak

2

3

7

  

Tabel Persentase Nilai Siklus II

Kategori

Siklus II

Jumlah

Persentase

Belum Berkembang

0%

Mulai Berkembang

2

17%

Berkembang Sesuai Harapan

3

25%

Berkembang Sangat Baik

7

58%

2. Refleksi

a) Anak yang mendapat nilai belum berkembang (BB),(0%)

b) Anak yang mendapat nilai mulai berkembang (MB) sebanyak 2 anak (17%)

c) Anak yang mendapat nilai berkembang sesuai harapan (BSH) sebanyak 3 anak (25%)

d) Anak yang mendapat nilai berkembang sangat baik (BSB) sebanyak 7 anak (58%)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan program dan data- data yang dikemukan pada Bab IV, maka simpulan dari penelitian ini adalah : bahwa melalui media benda konkret dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak di TK Tunas Harapan Batulappa.

B. Saran

1. Kepada guru agar dapat menggunakan media benda konkret, karena telah terbukti bahwa melalui media benda konkret dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berhitung.

2. Kepada pengelola /yayasan diharapkan menyediakan sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran serta mengadakan pelatihan kepada guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

3. Kepada orangtua wali murid diharapkan untuk bisa bekerjasama dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah.

DAFTAR REFERENSI

http://menulisbersamaaswir.blogspot.com/2017/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html?m=1

http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-teori-kognitif-menurut-para.html

http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-kemampuan-berhitung-pada-anak-usia-dini.html

http://pakarkomunikasi.com/pengertian-media-menurut-para-ahli

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun