Kita tidak bisa tergesa-gesa, apalagi memaksa agar mereka segera mau keluar rumah bersosialisasi. Jika mereka merasa dipaksa dan kemudian tertekan, ini akan menjadi pemicu stressor psikologis yang sangat merugikan.
Para ODDP dan keluarganya kini tidak malu lagi datang ke pertemuan kelompok. Pada tahap-tahap awal hanya 2 atau 3 ODDP yang mau diajak datang ke pertemuan ini.
Kini hampir semua ODDP mau datang bersama keluarganya setiap ada pertemuan. Anak laki-laki Bu Dini pun tergabung di dalam kelompok ini dan mendapatkan dukungan permodalan untuk usahanya. Maklum dia kini sudah cukup dewasa.Â
"Saya tidak pernah malu lagi," kata bu Dini, tegas.Â
Sudah sekitar 4 tahun belakangan ini sejak 2020, 2021, 2022, dan 2023 pemerintah desa telah memasukkan program kesehatan jiwa dan bantuan untuk ODDP ke dalam APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa).
Maklum, desa ini memiliki anggaran desa yang cukup besar karena wilayahnya luas dan jumlah penduduknya banyak. Melalui persetujuan dan dukungan Pemerintah Desa lantas dilaunching pula Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ), sebagaimana disarankan Kemenkes.
Kegiatan lain yang cukup bagus adalah SHG tersebut juga mendapat suntikan dana dari desa untuk mengembangkan kegiatan income-generating bidang pertanian dan kerajinan (makanan kecil, kain batik, dll.) sejak 4 tahun lalu.Â
Bidang pertanian di pilih karena memang sebagian besar anggota SHG adalah keluarga petani dengan tanaman produksi seperti padi dan palawija (terong, lombok, mentimun, tomat, dll).
Sementara itu bagi keluarga yang bukan berbasis pertanian, dikembangkan kerajinan dan makanan.Â
Apakah sudah untung? Belum banyak, kata Bu Dini, tetapi adalah yang bisa dibagikan untuk keluarga anggota guna menambah income anggota pada setiap pertemuan akhir tahun.