Mohon tunggu...
Emilianus Elip
Emilianus Elip Mohon Tunggu... Human Resources - Direktur Yayasan Nawakamal Mitra Semesta (https://nawakamalfoundation.blogspot.com)

Berlatar pendidikan Antropologi. Menulis....supaya tidak gila!!! Web: https://nawakamalfoundation.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ibu Dini, dari Dendam Menuju Pengabdian

2 Mei 2023   23:43 Diperbarui: 3 Mei 2023   09:22 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada refleksi dan pembelajaran yang sangat baik yang ditemukan ibu Dini seperti misalnya jangan menyakiti, jangan menganggap rendah dan tak berguna, selalu berupaya membuka hati untuk berdiskusi berdialog, harus disiplin kontrol dan minum obat, harus sabar yang seakan tanpa batas, dan masih banyak lagi yang lain. 

Perlu diketahui oleh khalayak pembaca, bahwa semakin sering ODDP mengalami kekambuhan, maka semakin berat proses pemulihan serta dosis obat yang harus diberikan pada masa perawatan di periode selanjutnya. Maka mulailah ibu Dini mengikuti berbagai training tentang kesehatan jiwa dan pelayanan dasar untuk ODDP. 

Semakin hari kian aktif dia berkiprah menjadi Kader Kesehatan Jiwa di desanya. Kegiatan aksi pertama di desanya yaitu memastikan berapa jumlah ODDP. Tanpa data pasti kita mau berbuat apa, bagaimana kondisi mereka, apa targetnya. Maka dilakukanlah identifikasi terhadap semua keluarga di desa tersebut yang didukung oleh Pemerintah Desa.

Terlihat map file-file yang adalah data base ODDP di SHG Luhur Jiwo. Terlihat pula produk hasil pertanian dalam kemasan dan kerajinan para ODDP/Dok Pribadi
Terlihat map file-file yang adalah data base ODDP di SHG Luhur Jiwo. Terlihat pula produk hasil pertanian dalam kemasan dan kerajinan para ODDP/Dok Pribadi

Ditemukan ada 24 ODDP dengan berbagai umur, kondisi, dan ciri gejalanya. Jumlah ini yang cukup tinggi untuk lingkup sebuah desa. Oleh ibu Dini data ini kemudian dibuat semacam file-file "data base" yang disimpan di kantor desa sebagai sekretariat kegiatan kesehatan jiwa di desa tersebut. 

Data base ini selalu diupdate oleh Kader Kesehatan Jiwa melalui Posyandu Jiwa yang juga dikembangkan. Update data itu antara lain tentang kondisi kesehatan umum terkini, kondisi kesehatan jiwa terkini, kedisiplinan minum obat, gejala-gejala psikiatrik terbaru, dan lain-lain. Pada tahap berikutnya kemudian dibentuklah kelompok SHG (self help group) yang mengambil nama Luhur Jiwo (jiwa yang luhur). 

Kelompok ini adalah bersifat inklusi sebab bercampur antara ODDP, non ODDP dan keluarga miskin lainnya. Sehingga total anggotanya menjadi sekitar 44 orang. Saya yakin saudara/saudari bapak/ibu yang berkunjung ke kelompok ini, melihat kegiatannya, niscaya akan bergetar hati Anda dengan nama yang indah tersebut. Suatu nama yang amat menyentuh hati.

SHG Luhur Jiwo memiliki pertemuan rutin setiap bulan sekali. Bertempat di balai desa, sehingga para keluarga harus membawa atau bersama si ODDP datang ke balai desa. 

Fungsi utama SHG ini adalah media sosialisasi, inklusi, bertemua antara ODDP dan non ODDP. Dalam pertemuan dilakukan berbagai hal seperti pendalaman pengetahuan, sekaligus sharing pengelaman, tentang sebab-sebab orang bisa mengalami gangguan jiwa, apa pemicunya, bagaimana ciri-ciri gejalanya, tanda-tanda ODDP akan mengalami kekambuhan, bagaimana menjadi pendamping ODDP atau biasa disebut caregiver, dll. 

Menurut para kader, SHG atau kelompok inklusi ODDP ini merupakan forum sosialisasi ODDP paling mudah dan paling memungkinkan. Mengapa?

Sebab tidak mudah membawa atau mengajak ODDP dan keluarganya untuk keluar rumah bersama-sama, apalagi dalam pertemuan umum cukup banyak orang seperti pertemuan rutin SHG ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun