Demikian keras bunyi bel itu. Hingga membuatku kaget dan terhenyak. Aku terdiam beberapa saat. Mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi.
Sial! Ternyata semuanya hanya mimpi. Aku ketiduran rupanya di bangku ruang tunggu saat asyik memikirkan cerpen tadi.
Keretaku?Â
Aku menyadari keretaku.Â
Kuhampiri security yang berdiri tak jauh dariku.
"Pak, kereta Senja Utama Yogyakarta yang ke Jakarta Pasar Senen sudah lansir?" tanyaku buru-buru.
"Lho, lha itu, Mas. Di peron satu, yang baru saja langsir? Ayo cepat, 15 menit lagi berangkat! Agak telat langsirnya tadi," tegasnya sembari menunjuk ke arah kereta berada.
Segera aku berlari menuju arah di mana gerbongku berada sesuai yang tertera di tiketku.
Aku naik.
Kuedarkan pandangan, penumpang cukup sepi. Kucari nomor kursiku.
Ketemu.