Cermin (6.14)
Musik dibuka dengan permainan lincah Abadi pada tuts keyboard, musiknya sangat rumit semua anggota menunjukkan kemampuannya, bahkan rangkaian drum yang ditabuh Teddy Sujaya sungguh menunjukkan kelasnya, penuh dengan sincope progresif. Lagu Cermin pada akhirnya menjadi lagu legendaris yang sangat komplek partiturnya. Bahkan sejak direkam pada tahun 1979, lagu Cermin tak pernah terdengar pada setiap penampilan konser God Bless. Barulah pada tanggal 23 july 2011 pada Java Rockin’ Land God Bless nekad menyanyikannya. Lagu ini memiliki tingkat kesulitan tinggi, karena dilengkapi dengan koor megah pada parade musiknya.
Lagu dibuka dengan koor megah :
Diriku penuh akan noda nista ......
Inilah sebuah kisah tentang celah kehidupan
(Dengar..dengar..dengarlah kisahnya, hey dengar)
Ah diriku, penuh akan noda nista
Dalam hidup kegelapan, tiada cita-cita
Dan kasih sayang, yang kudambakan
Lagu ini adalah bentuk perlawan Donny terhadap pengkultusan paham dan ego, bahwa kebenaran dimata manusia adalah sangat relatif. Bahwa kita harus selalu intropeksi terhadap kebenaran sepihak yang kita yakini, pengkultusan yang membabi buta adalah salah satu sumbernya. Perbedaan pandangan tidak harus memberhanguskan mahluk lainnya. Donny mendambakan kasih sayang sesama manusia. Dengan senjata ditanganmu, kau hancurkan dunia ? Mitos, ego, lambang Marxis. Membangkitkan jerit tangis…. teriak mereka lantang.
 Musisi (4.26)