Mohon tunggu...
Elvin Hendratha
Elvin Hendratha Mohon Tunggu... Perbankan -

setia hingga terakhir di dalam keyakinan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Catatan tentang Album Cermin God Bless

8 September 2015   05:13 Diperbarui: 4 April 2017   16:43 2912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan tentang Album Cermin God Bless

oleh : Elvin Hendratha

Cermin adalah album kedua God Bless yang direkam pada tahun 1979-an. Album ini sangat fenomenal. Disamping Guruh Gipsy banyak pengamat mengklaimnya sebagai ”Album Progresif Rock terbaik”. Bahkan Cermin disebut sebagai puncak kreatif God Bless secara musikal atau lirikal.  Bak Badai Pasti Berlalu, Cermin bernasib malang. Tak laku pada jamannya, tapi diburu sesudahnya. Lahirnya album ini bukan tanpa promosi. Setidaknya 2 (dua) langkah promo telah dilakukan God Bless, yaitu membagikan Piringan hitam (PH) kepada stasiun-stasiun radio secara gratis, dan grand launching peluncuran album di Balai Sidang Senayan Jakarta.

“Ini album dasyat, saya nonton promonya di Balai Sidang pada hari lebaran tahun 1980” demikian dikatakan Bapak Mh Alfie Syahrine (penggemar God Bless). “Malam itu band pembuka adalah Gold Guys yang dimotori oleh Chandra darusman sambutan penonton biasa biasa saja karena memang fokus penonton pada malam itu ingin melihat penampilan God Bless di panggung dengan formasi baru, yaitu masuknya Abadi Soesman yang menggantikan Yongkie (nama awal Yockie) yang malam itu juga datang sebagai penonton. Penampilan Trio : Gito Rollies, Mogi Darusman dan Deddy Stanzah dimana mereka menggunakan seragam putih semua dengan bahasa pengantarnya memakai bahasa Inggris cukup membuat suasa menjadi lain dan penonton tertarik manakala Gito Rollies itu dengan sangat apiknya memainkan biola, sambutan meriah” cerita Pak Alfie bernostalgia.

“Sedangkan yang paling mengejutkan dari penampilan Godbless malam itu adalah permainan solo drum Teddy Sudjaya dilagu ANAK ADAM dimana waktu menjelang akhir solo drumnya perangkat drum berikut panggung dimana Teddy solo drum terangkat keatas dengan bantuan mesin hydrolik yg kalau sekarang seh kita dah tahu semua kalau mau stim mobil atau servis bengkel pasti pakai alat itu tapi saat itu sech kita masih katro jadi ... ya bengong juga dibuatnya walaupun di tahun 1977 Alan White sudah memulainya waktu di pagelaran live mereka di YESSHOWS.” Kenang Pak Alfie.

“Teddy sangat bagus dan cermat sekali dalam menggabungkan suara drum dengan menggunakan Synthesizers software shingga suara drum menderu deru seperti dibarengi suara angin persis seperti solo drumnya pada lagu ANAK ADAM, pokoknya Teddy Number One dech malam itu disamping kedahsyatan permainan Abadi pada keyboard yang saya sangat tidak menyangka kalau beliau bisa mengimbangi kehebatan pemainan teman teman lainnya” imbuhnya

Cermin, dikatagorikan album rumit yang terlampau maju dijamannya, membutuhkan daya interprestasi tinggi untuk menikmatinya. Kesederhanaan peralatan dengan proses perekaman secara analog belum menggunakan metronome sehingga harus sering diulang-ulang, justru memperlihatkan skill personilnya. Sebegitu hebatkah Cermin dibandingkan album God Bless lainnya ? Tentu setiap orang memiliki pendapat masing-masing, bahkan konon Teddy Sujaya (drumer) justru lebih menyukai album Apa Khabar.

Group dengan Formasi Baru

Formasi group sedikit berbeda dibandingkan formasi 1976, yaitu menjadi : Ahmad Albar, Donny Fattah, Ian Antono, Teddy Sujaya, dan Abadi Soesman. Abadi  menggantikan posisi Yockie Soeryo Prayogo. Pergaulan bebas Abadi dengan anak-anak Pegangsaan hingga melahirkan Guruh Gipsy, setidaknya juga membawa pengaruh materi bermusik God Bless.

Mengapa Yockie diganti Abadi ? Merunut sejarah group rock senior ini  acap kali absurd, saksi sejarah punya varian dongeng beragam. Sering terjadi disorientasi ruang, waktu dan tokohnya. Pada sekitar tahun 1980-an Yockie Suryo Prayogo sibuk berkutat proyek solonya (Chrisye, LCLR dsb), demikian dikatakan oleh Asriat Ginting. Sumber lainnya justru mengatakan bahwa Yockie justru ditinggal begitu saja, karena Ian ingin memasukkan Abadi sebagai anggota baru.

Perkawinan pertama Yockie terjadi pada tahun 1980, waktu yang kurang lebih bersamaan pembuatan Cermin. Pasca pernikahannya memang ada kekosongan pergaulan antara Yockie dan God Bless karena disibukkan proyek-proyeknya di Musica Studio. Sesuai catatan Theodore KS dalam buku “Rock N Roll Industri Musik Indonesia” pada halaman 103 dapat dsimpulkan bahwa Yockie dan Chrisye telah bekerjasama di Musica Studio’s cukup lama dan berhasil membawa tren baru dalam Industri Musik Indonesia. Pada era pembuatan Cermin, sekitar tahun 1979-1982 Yockie tampaknya sedang menggarap album-album, antara lain : Percik Pesona (1979), Puspa Indah Taman Hati (1980), Pantulan Cinta (1981), dan bersama Guruh Soekarno Putra yang lainnya pada tahun 1981 antara lain :  Untukmu Indonesiaku II – To may friend Legian Beach, Musik saya adalah Saya, Duka Sang Bahaduri, Akhir sebuah Opera, dan Seindah Rembulan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun