Mohon tunggu...
Inovasi

Rangkuman Buku "MITOS JURNALISME" karya Dudi Sabil Iskandar dan Rini Lestari

8 Juni 2016   14:08 Diperbarui: 8 Juni 2016   14:18 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A. Dua Mahzab Komunikasi

Komunikasi adalah salah satu cara manusia mempertahankan harkat dan maratabat kemanusiaannya. Dengan komunikasi, manusia mengaktualisasikan segala potensinya. Komunikasi juga merupakan konsekuensal dari posisi manusia sebagai makhluk social. Sepanjang sejarahnya, komunikasi menganl 2 aliran mahzab pemikiran. Yakni aliran perpindahan pesan (mazhab transmisi) dan aliran pertukaran makna (mazhab semiotika). Elemen pokok dari aliran transmisi adalah komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Dalam perspektif ini, komunikasi adalah sebuah proses perpindahan pesan atau komunikasi bisa dipahami sebagai proses-proses penyampaian pesan, baik verbal maupun nonverbal.

Sedangkan aliran pertukaran makna ini dipopulerkan oleh tokoh seperti James Carey dan John Fiske. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda dan makna. Komunikasi dalam pendekatan semiotic ini melibatkan unsure bahasa dan aspek-aspek seni. Dalam perkembangan jurnalisme kekinian, teori tentang pertukaran mana menemukan momentumnya. Hal terpenting dari jurnalisme kontemporer bukan pada penyampaian pesan tapi pada pertukaran makna. Ditengah banjir informasi dimedia konvensional dan media social, jurnalisme mazhab pertukaran makna menjadi alternative atau pilihan dari jurnalisme konvensional tentang penyampaian pesan (berita) dari media (komunikator) ke khalayak (komunikan).

B. Konstruksi Realitas Sosial

Teori konstruksi realtas social adalah khas Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Secara umum, teori Berger dan Luckman membahas tentang sosiologi pengetahuan. Keduanya berusaha mengembalikan hakikat dan peranan sosiologi pengetahuan dalam kerangka ranah sosiologi. Menurut keduanya, kenyataan yang dibangun secara social, sehingga sosiologi pengetahuan harus menganalisis terjadinya kenyataan tersebut. Darisinilah larihnya 3 konsep mereka yang terkenal yaitu, proses-proses dialektis objektivitasi, internalisasi, dan ekternalisasi.

Interalisasi adalah proses ketika masyarakat sebagai kenyataan subjektif menyiratkan realitas objektif ditafsirkan secara subjektif oleh setiap individu. Objekitivikasi merupaka hasil yang digapai (mental dan fisik) dari ekternalisasi. Realitas objektif itu berbeda dengan kenyataan subjektif setiap individu. Sedangkan ekternalisasi adalah usaha atau ekspresi setiap individu kedalam dunia, baik mental ataupun fisik.

C. Konstruksi Realitas Media

Menurut Akbar S. Ahmed ada beberapa karakteristik media. Pertama media tidak setia dan tidak ingat teman. Keduamedia memperhatikan warna kulit dan pada lahirnya bersifar rasis. Ketiga media adalah pengabdian diri dan bersifat sumbang. Keempat media massa telah menaklukan kematian. Kelima pada dasarnya media bersifat demokratis dan mewakili masyarakat umum. Keenam media telah membuat fakta menjadi lebih asing daripada fiksi, sehingga fiksi lebih enak dilihat dan didengar. Ketujuh media dengan dingin bersifat netral terhadap posisi-posisi moral dan pesan-pesan spriritual. Kedelapanmedia kuat Karena teknologi tinggi, tetapi lemah karena antropologi cultural. Kesembilan media memainkan peran kunci dalam masalah internasional dan akan terus meningkatkan peran tersebut.

D. Bahasa Dan Konstruksi Realitas Media

Bahasa kata Ahmad Mulyana adalah kombinasi yang diatur secara sistematis. Karenanya bahasa bisa dijadikan alat komunikasi. Bahasa merupakan tanda yang mempresentasikan kekuasaan, gaya hidup, cara berpikir dan sebagainya. J.S. Badudu mendefinisikan wacana dalam 2 bentuk, pertama sebagai rentetan kalimat yang saling berkaitan dan kedua, wacana sebagai kesatuan bahasa yang tertinggi dan terlengkap. Dengan demikian, wacana yang dikonstruksikan media cetak harus dibedah dan dianalisis sehingga akan terkuak maknanya. Acuan yang dipakai adalah aturan dan norma social.

E. Representasi Makna Media

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun