Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pelangi Senja (Bagian Ke-12)

26 Juni 2022   07:21 Diperbarui: 26 Juni 2022   07:35 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah acara wisuda selesai mereka pun kembali ketempat kosnya Pelangi. Satu malam telah berlalu, keesokan harinya yakni hari Minggu, kedua orang tuanya Pelangi kembali pulang ke kampung halaman, akan tetapi Pelangi tidak ikut karena dia sudah bekerja yakni sebagai guru MDA dibeberapa tempat di Kota Padang. Sebelum pulang ke kampung, tak lupa ibunya pelangi berkata.

"Pelangi kamu jangan lama-lama baru pulang ya, lihat-lihat jua nanti kami ke kampung",

"iya Bu"

Kemudian pelangi mengantar kedua orang tuanya menuju loket. Sampai di sana mobil sudahau berjala. Untung saja Pelangi dan ayahnya segera datang. Ayah dan ibunya Pelangi bergegas naik ke atas mobil. Sesaat kemudian mobil itu melaju meninggalkan kota Padang. Satu Minggu sudah berlalu.

Namun mujur tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, setelah satu minggu dari kepulangan orang tuanya Pelangi ke kampung halaman. Tiba-tiba pagi itu pelagi dapat telp dari kampung.

" Halo Assalamualaikum"

" Wa Alaikum salam"

"Pelangi ini Om Burhan, kamu segera pulang ya bersama kakakmu, harus sampai sebelum Zhuhur, karena ada keluarga kita yang meninggal"

"Om.. sia..tiiiiit..."

Telponpun mati seketika tanpa bisa bertanya entah siapa yang meninggal.

Yang jelas mereka harus sampai ke kampung sebelum sholat zhuhur. Karena ada salah seorang keluarganya yang meninggal dunia. Anehnya orang yang nelp tidak bilang itu siapa, tlp pun dimatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun