Mohon tunggu...
Ella Elistiani
Ella Elistiani Mohon Tunggu... Seniman - hanya mahasiswa yang sedang belajar :)

Hai :) Selamat membaca, kreasikan pikiranmu dengan seni menulismu, buka wawasanmu dengan membaca setiap waktu. Salam Literasi!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Juara 1 Cerpen Perkemahan PTA FIP UNNES 2020

4 November 2020   16:47 Diperbarui: 4 November 2020   16:52 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Santo membuka rapat ini. Kami langsung membahas intinya, kak Yuda telah menyampaikan teknis dan pelaksanaannya sedetail mungkin, kemudian dari pihak pembantu Pembina pun juga, terjadilah perdebatan diantara kami yang hampir membuatku menangis karena pembantu Pembina itu sangat licik melebihi jahatnya Yuda padaku. Tetapi Yuda membelaku dan kak Yuda pula yang menenangkanku. Sungguh pada waktu itu aku baru melihat kak Yuda seperti itu, dia begitu baik kepadaku.

Setelah hampir 60 menit kami berbincang, kini telah diputuskan bahwasanya kegiatan kemah besok menggunakan teknis dan pelaksanaan kami Dewan Ambalan, dan pembantu Pembina itu malu sendiri dihadapan kami semua. Ia ter-skak tidak dapat menjelaskan detail-detail kegiatannya karena ternyata berkas-berkas yang ia buat hanyalah copy-an dari kegiatan Ambalan milik orang lain. Kami merasa tenang karena semua telah terselesaikan.

"Listy !" panggil Parta dari kejauhan.

"Iya." Aku menghampirinya.

"Kamu kemarin kemana sih? aku cari dibasecamp nggak ada,dilapangan juga nggak ada? dikelas nggak ada? trus aku pulang, tapi kata ibu kamu belum pulang?" ucap Parta dengan raut wajah khawatir.

"Oh maaf ya, membuatmu cemas, kemarin aku baru rapat diruangan waka, maaf juga ya, nggak ngasih tahu kabar kamu dulu." Terangku menjelaskan.

"Oh......Tak kirain kamu ilang!" Parta mulai memainkan kata-kata.

"Enak aja, emang aku anak kecil!" protesku sewot.

Tawa kami mulai pecah ketika kami mulai memainkan kata-kata konyol.

"Parta, nanti kamu pulang duluan aja ya, soalnya aku masih ada tugas buat kemah besok."

"Oke, kamu juga jangan kelamaan pulangnya ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun