6) Aspek penguasaan rasional (self as rational coper); muncul sesudah anak menyadari dia memiliki kemampuan berpikit rasional yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah. Anak menyadari dirinya dapat menangani masalah secara rasional dan logis.
Usia remaja
7) Aspek berusaha memiliki (propriate striving): yang mencakup tujuan jangka panjang (intention, long-range purpose, & distant goal). Ini merijadi tahap akhir, yakni kesadaran eksistensi diri dalam tujuan atau pencapaian jangka panjang. Pandangannya mengarah ke masa depan, dan untuk itu dia menyusun rencana-rencana. Menurut Allport, baru ketika orang dapat membuat rencana berjangka panjang, bangunan self menjadi lengkap.
Usia dewasa
8) Diri sebagai si tahu (self as knower): Totalitas dari semua 7 aspek yang terdahulu, kesadaran tentang diri sendiri.
Kebiasaan, ketrampilan, kerangka pandangan, nilai-nilai kultural dan hal-hal faktual yang kurang penting dalam mengorganisir sifat-sifat diri yang unik, berada di lapisan permukaan kepribadian. Misalnya;
a. Dorongan dan kebutuhan dasar yang terus menerus dihadapi dan menuntut kepuasan.
b. Ekspresi budaya, seperti memberi salam "selamat pagi," memakai pakaian, dan mengendarai mobil di sisi kiri jalan.Â
c. Kebiasaan, seperti gosok gigi atau merokok yang dilakukan secara otomatis.
B. Motivasi
Dua ciri teori motivasi dari Allport adalah penolakannya terhadap masa lalu sebagai elemen penting motivasi dan pendapatnya yang kuat mengenai pentingnya proses kognitif seperti tujuan (intention) dan rencana (planning) dari motivasi orang dewasa.Â