4. Proprium (Proprius [latin] = Milik)
Pengertian proprium ini mencakup semua aspek kepribadian yang menimbulkan kehidupan emosional individu menjadi berbeda-beda, membuat kehidupan diri menjadi terpisah dari orang lain, dan menciptakan unitas dari sikap, persepsi, dan tujuan hidup seseorang Sebelum proprium muncul-berkembang, tidak ada kesadaran diri.Â
Ada delapan aspek proprium yang kemudian berkembang bertahap mulai bayi sampai dewasa, sebagai berikut:
Usia 0-3 tahun, berkembang 3 aspek proprium:
1) Aspek diri fisik (sense of bodily self); muncul kesadaran tentang fisik, "ini tanganku, ini jariku," yang tampak dari usaha untuk memanipulasinya secara sengaja.
2) Aspek identitas diri yang berkesinambungan (sense of continuing self identity); Anak menyadari bahwa dirinya tetap orang yang sama walaupun terus berubah-berkembang. Ditandai dengan mengenal "nama diri" sebagai identitas utama.
3) Aspek bangga diri (self esteem atau pride); mengembangkan perasaan bangga dengan kemampuan diri sendiri. Anak berjuang menjadi awal atau penyebab dari sesuatu, permainan membangun (atau merusak), eksplorasi terhadap lingkungan.
Usia 4-6 tahun muncul dua aspek proprium:
4) Aspek perluasan diri (extension of self), anak mulai menyadari keberadaan objek dan orang lain dan mengidentifikasi obyek-obyek yang menjadi bagian. milik mereka. Anak mulai berbicara tentang "mainanku, ayahku, sekolahku," dll.
5) Aspek gambaran diri (self image); mencakup pandangan aktual dan ideal mengenai diri sendiri, bagaimana anak memandang diri sendiri dan harapannya mengenai bagaimana seharusnya dirinya. Pandangan aktual dan ideal ini berkembang melalui interaksi dengan orang tuanya, yang membuat anak menjadi sadar mengenai apa yang menjadi harapannya dan tingkahlaku yang memenuhi harapan dan memberi kepuasan (atau tidak memenuhi harapan sehingga tidak memberi kepuasan).
Usia 6-12 tahun: