"...Mas Rudy kok mau sih sama Teh Ningsih. Die kan janda. Punya anak kecil lagi....mending ama kita-kita..masih perawan ting ting...." Sambung wanita berdaster biru itu lagi
"...hahahahahahahahah....." mereka tertawa ngakak kembali
Rudy tersentak. Benar Ningsih hanyalah seorang pelacur....'bermasker' pramu pijat. Seorang janda dengan anak satu. Diam-diam Rudy memperhatikan dua wanita muda dihadapannya....dua wanita yang terlihat cantik. Meski baru bangun tidur, berdaster dan berceplak alas tidur tak mengurangi ‘warna' kecantikannya....Rudy juga menyapu seluruh tubuh wanita itu. Mulai dari rambutnya yang hitam hingga tungkai kakinya.... Benar mereka memang cantik...
"... Mas Rudy...aku Tina....yang ini Winda...." Jelas wanita berdaster lurik, lalu tangannya dijulurkan sebagai tanda perkenalan
Rudy terdiam dan ragu. Namun kemudian menerima uluran tangan tersebut...dan wanita satunya lagi
"...Ningsih mana....?" Tanya Rudy perlahan, seolah sudah melupakan tujuannya semula
"Teh Ningsih....Teh Ninsih baru aja pulang...paling baru lima menit naik Bajaj...." Jawab Winda
"Kemana.....?"
"...Loch emang Mas Rudy gak tahu...kan teh Ningsih pulang ke Sukabumi...dia dah keluar dari Panti Pijat...."
"..Geleegaarrrrrr.." bagai tersengat aliran listrik Rudy mendengar jawaban itu
"...Jadi...jadi...Bajaj yang tadi hampir mencelakakannya......." Rudy terdiam