Tapi tunggu dulu! Matanya kembali tertuju pada cawan di tengah amben yang tiba-tiba bergetar dan mengeluarkan aroma aneh. Gegas ia raih kembali cawan itu. Bibirnya perlahan menyungging senyum.
"Ini bukan tuak! Ini penawar racun yang kucari!"
Sontak kakinya bergerak cepat menuju rak kayu di sudut gubuk. Diambilnya sebuah botol kecil, dituangkannya isi cawan ke dalam botol kecil itu secara hati-hati.
Sesudahnya ia berbalik badan, memberi hormat kepada lelaki tua yang masih tengkurap tak bergerak itu.
Saat melesat pergi meninggalkan gubuk, ia sempatkan berseru lantang.
"Terima kasih Tuaaaan Pendekaaar...!!! Aku tidak akan melupakan kebaikanmu hari ini!"
Bersambung....
***
Malang, 22 Januari 2023
Lilik Fatimah Azzahra
Cersil sebelumnya: