Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cersil (4): Sang Pemburu

22 Januari 2023   08:26 Diperbarui: 24 Januari 2023   11:40 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: deviantart.com

Sementara Busu tidak setetes pun meneguk isi cawan di tangannya. Pikirannya masih tertuju pada satu orang.

Nyai Fatimah.

***

Pikiran itu bagai langit. Tidak bisa diukur sejauh mana ketinggiannya. Dan hati itu ibarat laut. Tidak bisa diduga sejauh apa kedalamannya.

Gubraak!!!

Pendekar Tanpa Bayangan ambruk di atas lantai. Ia mabuk berat. Tubuhnya nglimpruk bak karung goni tanpa isi.

Busu menghela napas panjang. Dalam kondisi teler begini mana mungkin sang pendekar---yang memiliki nama kecil Supol itu bisa membantunya membuatkan ramuan penawar racun?

Busu menyesal. Seharusnya ia tidak membiarkan sang pendekar meneguk minuman begitu banyak. 

Tapi mana ia berani? Pendekar Tanpa Bayangan adalah mantan gurunya. Dan, ia tahu betul bagaimana polah sang guru jika kehendaknya dihalangi. Ia tidak akan segan mengajak bertarung!

Cawan yang sedari tadi hanya ditangkupnya disorongkan jauh ke tengah amben. Wajahnya murung. Haruskah ia kembali ke padepokan Siur Bertuah dengan tangan hampa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun