"Hush, kecilkan aumanmu, Empus!"
Sejenak suasana hening. Hutan Garangan kembali mamring.
"Yak! Sekarang!" Laki-laki berikat kepala putih itu memberi aba-aba dengan menepuk lembut punggung hewan kesayangannya. Sekali hentak keduanya melesat menuju sasaran.
Hup!
Laki-laki berikat kepala putih berdiri tegak tidak jauh dari tubuh Nyai Fatimah terbujur. Ia menajamkan penglihatan sejenak, lalu berjongkok, menyentuh pergelangan tangan perempuan itu.
"Denyut nadinya masih ada. Coba kuperiksa perempuan yang satu lagi. Mudah-mudahan kondisinya tidak separah perempuan ini."
Laki-laki berikat kepala putih berdiri, lalu berjalan mendekati tubuh Ni Ayu.
"Betul dugaanku, Empus! Perempuan muda ini hanya kelelahan. Sekarang mari kita bawa mereka ke padepokan!"
***
Padepokan Siur Bertuah
Tring!